Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Reses Perdana di Wanasalam, Ini Aspirasi yang Diserap

Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Reses Perdana di Wanasalam, Ini Aspirasi yang Diserap

Terkini | lebak.inews.id | Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:20
share

LEBAK, iNewsLebak.id - Anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi PPP-PSI, Musa Weliansyah melaksanakan reses perdana di gedung serba guna Desa Cipeucang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, pada Rabu (16/10/2024) pukul 13.30 s/d 15.00 WIB.

Peserta reses yaitu; Kepala Desa Cipeucang, Perangkat Desa, BPD, RT, RW, Kelompok Tani, pelaku UMKM, pengasuh Pondok Pesantren dan masyarakat. 

Tofik yang menjadi prioritas dalam reses di Kecamatan Wanasalam adalah pertanian, diantaranya; Infrastruktur pertanian (Jalan usaha tani dan irigasi), bantuan alsintan (combine Harvester dan traktor), dan kesulitan mendapatkan pupuk.

Anggota DPRD Provinsi Banten, Musa Weliansyah, mengatakan para petani yang memiliki lahan pertanian seluas 11.756 hektare terdiri dari 4.660 hektare lahan pertanian pesawahan dan 7.096 hektare lahan pertanian bukan sawah (kebun) kesulitan mendapatkan pupuk.

Menurut Musa, kondisi saat ini hampir semua pesawahan di Kecamatan Wanasalam mengalami kekeringan akibat kurang optimalnya debit air saluran irigasi Daerah Irigasi (DI) Cikoncang dan DI Cibinuangeun. 

 

"Disat musim penghujan sulitnya akses transportasi pertanian baik lahan pertanian sawah maupun lahan bukan sawah (kebun), akibat tidak adanya infrastruktur pertanian yaitu Jalan Usaha Tani (JUT), membuat biaya operasional mengangkut hasil pertanian sangat mahal karena harus dipikul," ujar Musa, Kamis (17/10/2024).

Selanjutnya, Musa mengatakan, untuk prioritas kedua dalam reses di Kecamatan Wanasalam, bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

"Masih ada 4.900 lebih rumah tidak layak huni pada tahun 2024 dan terbanyak di Kabupaten Lebak. Selama ini bantuan RTLH dari Pemerintah Provinsi Banten untuk wilayah selatan nyaris tidak ada," ucapnya.

Musa juga mengatakan prioritas ketiga adalah infrastruktur desa di Kecamatan Wanasalam, terutama banyaknya jalan poros desa yang kondisinya sangat memprihatinkan yang tidak bisa dibangun oleh dana desa, mengingat keterbatasan anggaran. 

"Inilah salah satu penyebab terjadinya ketimpangan antara Banten Utara dan Banten Selatan, salah satunya di wilayah Kecamatan Wanasalam," tuturnya.

 

Terakhir, Musa mengatakan saling lempar masalah kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten terhadap jalan poros desa maupun jalan usaha tani menjadi beban para kepala desa yang diangap tidak mampu membangun.

"Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang berada di selatan adalah daerah yang memiliki jalan poros desa dan jalan usaha tani terbanyak di Provinsi Banten, mengingat luas wilayah Kabupaten Lebak 1/3 dari Provinsi Banten yaitu 304.472 hektare," pungkasnya.

Topik Menarik