Hamdan Dangkang Sebut Ada Indikasi Konflik Kepentingan Tim Perumus Debat

Hamdan Dangkang Sebut Ada Indikasi Konflik Kepentingan Tim Perumus Debat

Terkini | mamuju.inews.id | Senin, 28 Oktober 2024 - 14:30
share

MAMUJU, iNewsMamuju.id - Ketua Forum Strategis Pembangunan Sosial (Fores) Mamuju, Hamdan Dangkang, secara terbuka mempertanyakan integritas tim perumus debat publik Pilgub Sulawesi Barat (Sulbar) 2024 yang baru saja diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar.

Dari enam nama yang ditetapkan KPU Sulbar melalui Surat Keputusan Nomor 124 Tahun 2024, Hamdan menilai ada indikasi konflik kepentingan yang bisa memicu kegaduhan dalam pemilihan.

Tim perumus yang terdiri dari Prof. Dr. Erwin Hafid, Ilham Saputra, Jeirry Sumampow, Dr. Junda Maulana, Moh. Masykurudin Hafidz, dan Dr. Yundini Husni Djamaluddin mendapat sorotan karena dua di antaranya, Dr. Junda Maulana dan Dr. Yundini, dinilai pernah bekerja di bawah salah satu pasangan calon yang akan bertarung di Pilgub Sulbar 2024.

Hamdan menegaskan, netralitas tim perumus sangat krusial demi menjaga kredibilitas debat publik.

“Idealnya, tim perumus atau panelis tidak punya kedekatan dengan paslon mana pun. Kami tidak ingin ada potensi keberpihakan, apalagi ini soal pemilihan gubernur. Publik bisa menggugat jika ada tanda-tanda keberpihakan, dan ini bisa merusak profesionalisme KPU,” kata Hamdan, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPU Mamuju periode 2013-2023.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Sulbar, Asriani, menegaskan semua anggota tim perumus telah menandatangani fakta integritas, yang dianggap cukup untuk menjamin profesionalisme.

Ia menambahkan, kehadiran Dr. Junda dalam tim bukan karena relasi personal, melainkan karena pengalamannya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, yang memahami RPJPD Sulbar 2025-2045.

Sementara, Dr. Yundini dinilai sebagai seorang profesional yang sudah tak memiliki ikatan kerja dengan paslon mana pun.

Ketua KPU Sulbar, Said Usman, juga turut menjelaskan peran tim perumus terbatas pada desain tema dan format debat, bukan pada penyusunan soal yang bisa berdampak langsung pada jalannya debat.

"Kami selalu berhati-hati, dan memastikan keputusan ini sesuai pedoman teknis. Namun, jika perlu, akan kami kaji kembali, karena kami mengutamakan transparansi dan profesionalisme," tegas Said.

Topik Menarik