Bobby Nasution Akan Jadikan Pemprov Sumut Sebagai Pasar Pelaku UMKM

Bobby Nasution Akan Jadikan Pemprov Sumut Sebagai Pasar Pelaku UMKM

Terkini | medan.inews.id | Selasa, 15 Oktober 2024 - 20:40
share

TEBINGTINGGI, iNewsMedan.id - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution, menegaskan akan menjadikan Pemprov Sumut sebagai pasar utama bagi para pelaku UMKM apabila terpilih dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang. Hal ini telah dilakukannya saat menjadi Wali Kota Medan. 

Hal tersebut disampaikan Bobby Nasution ketika bertemu dengan seratusan lebih enterpreneur dan mahasiswa Kota Tebing Tinggi dalam acara bertajuk Enterprenuer Day di Kawan Koffie, Senin (14/10/2024). 

Di hadapan para enterpreneur muda dan mahasiwa yang hadir dalam acara tersebut, Bobby menuturkan apa yang dilakukannya untuk memajukan UMKM Kota Medan. Dirinya memanfaatkan anggaran makan minum Pemko Medan sebesar Rp60 miliar setahun untuk memajukan UMKM. 

“Saya membuat kebijakan setiap acara rapat kepala OPD dan sebagainya makan minumnya wajib produksi pelaku UMKM. Saya tidak mau makanan atau minuman yang dibeli produk yang tokonya sudah menyebar di wilayah Kota Medan. Syaratnya cuma satu, buat sistem digital untuk e- katalog. Dengan begitu para pelaku UMKM di Medan semakin maju. Inilah yang nanti saya terapkan di Pemprov Sumut bila terpilih,” ungkapnya. 

Begitu juga untuk para pelaku UMKM sektor pakaian. Setiap Selasa ASN lingkungan Pemko Medanmemakai pakaian kasual yang merupakan produk UMKM lokal. Selain itu, Pemko Medan juga membuat Plaza UMKM yang menjual seluruh produk UMKM Kota Medan. 

 

“Produk UMKM kita kualitasnya tidak kalah dengan yang lain. Saya banyak pergi ke daerah dan bertemu dengan banyak pelaku UMKM. Persoalan yang mereka hadapi, mulai dari bantuan modal, kemasan, menambah pasar dan lainnya. Persoalan modal biasanya bagi mereka yang baru memulai. Sedangkan bagi yang ingin memulai, saya sampaikan segera lakukan. Jangan menunggu. Yakin bisa terlaksana,” jelasnya. 

Dengan program tersebut menjadi alasan mereka tidak memberikan bantuan modal berusaha kepada para pelaku UMKM. Sebab, bila modal diberikan, maka sebulan dua bulan bisa habis akibat barang tidak lalu. Dengan cara seperti itu, market UMKM semakin jelas. 

Selain itu, program ini juga secara tidak langsung memberikan kepastian berusaha kepada pelaku UMKM. Produk mereka bisa laku terjual. “Dengan program ini nantinya pemkab, pemko dan Pemprov Sumut harus menjadi market para pelaku UMKM,” tambahnya.

Topik Menarik