Pantau Pelaksanaan MBG di SMPN 13 Surabaya, Johari Mustawan Sebut Jumlah kalori Perlu Disesuaikan

Pantau Pelaksanaan MBG di SMPN 13 Surabaya, Johari Mustawan Sebut Jumlah kalori Perlu Disesuaikan

Terkini | mojokerto.inews.id | Selasa, 14 Januari 2025 - 14:30
share

SURABAYA, iNEWSMojokerto.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana resmi diluncurkan di Kota Surabaya pada Senin (13/1). Sebanyak 6.159 siswa dari 10 sekolah menjadi penerima manfaat dalam tahap awal program ini. 

Salah satunya adalah SMPN 13 Wonocolo. Dalam pelaksanaannya dipantau langsung oleh Wali Kota Surabaya bersama jajaran Anggota DPRD Kota Surabaya.

anggota DPRD Surabaya dari Komisi D Fraksi PKS, Johari Mustawan turut hadir dalam kunjungan tersebut untuk memastikan kelancaran program MBG. 

"Kami sangat mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang serius mempersiapkan program ini. Dengan evaluasi berkelanjutan, saya yakin program ini bisa menjadi salah satu solusi strategis untuk mendukung generasi muda Surabaya yang sehat dan cerdas," ujar Johari, yang akrab disapa Bangjo.

Namun, Johari memberikan beberapa masukan penting berdasarkan hasil pemantauan lapangan. Menurut Johari, estimasi gizi pada menu MBG saat ini berkisar antara 440–500 kkal per porsi. 

Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No.28/2019 tentang Angka Kecukupan Gizi, kebutuhan energi harian siswa SMP per satu kali makan adalah 675–800 kkal.

 

"Perlu ada penyesuaian agar menu MBG lebih sesuai dengan kebutuhan gizi kelompok usia masing-masing," jelasnya.

Johari juga menyoroti pentingnya transportasi makanan yang memenuhi standar food transportation. Wadah makanan harus menggunakan bahan food grade untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan selama pengiriman.

Ia juga mengusulkan agar sekolah hanya bertindak sebagai lokasi penyelenggaraan.

"Guru, kepala sekolah, dan tenaga pengajar tidak perlu disibukkan dengan proses penyiapan makanan," katanya, seraya menegaskan perlunya efisiensi dalam implementasi program.

Johari menyarankan program MBG dapat melibatkan pelaku UMKM lokal untuk mendukung perekonomian Kota Surabaya. 

 

"Perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghidupkan perekonomian lokal," terang Johari.

Johari berharap program MBG terus berkembang menjadi program yang berkelanjutan. 

“Dengan kolaborasi berbagai pihak, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup siswa tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal,” tutupnya.

Program MBG ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam mendukung upaya Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kualitas hidup generasi muda melalui pemenuhan gizi yang optimal.

Program MBG sendiri merupakan inisiatif nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Pelaksanaannya di Surabaya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi para siswa sekolah.

Topik Menarik