Kisah Raden Wijaya dan Dua Putri Cantiknya, Begitu Disayang Meski Tak Punya Anak Laki-Laki

Kisah Raden Wijaya dan Dua Putri Cantiknya, Begitu Disayang Meski Tak Punya Anak Laki-Laki

Nasional | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 06:40
share

RADEN Wijaya pendiri dan raja pertama pada Kerajaan Majapahit memiliki dua putri nan cantik hasil pernikahannya dengan Gayatri. Satu putri cantik mereka pertama diberi nama Tribhuwana, diambil dari nama kakak sulung Gayatri.

Sedangkan putri mereka kedua dinamai Wiyah Rajadewi. Nama itu berasal dari seorang pujangga kesayangan setempat mengabadikan manisnya masa awal-awal ketika kedua putri kecilnya mulai mengembangkan kepribadian mereka.

Gayatri awalnya menyangka Raden Wijaya kecewa tak punya anak laki-laki. Raden Wijaya memang tak pernah mengakuinya, tapi kecintaan Raden Wijaya terhadap kedua putrinya tak mengenal batas, dinukil dari buku Earl Drake berjudul "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit".

Hubungan antara ayah dan anak perempuan yang mereka tunjukkan amat menyentuh dan manis dipandang. Walaupun mewarisi sejumlah sifat Gayatri, postur mereka lebih mirip sang ayah, tinggi, langsing dan atletis.

Mereka selalu senang manakala Raden Wijaya menemani mereka dalam kegiatan di luar rumah, seperti mengumpulkan batu dan tanaman yang cantik di sepanjang sungai terdekat. Kedua putri Raden Wijaya juga kerap menyusuri tepi hutan untuk mencari anggrek atau kupu - kupu atau sekedar mendengarkan kera memekik di antara rerimbunan pepohonan.

Olahraga berkuda yang kala itu cukup tabu menjadi kesukaan dua putri Raden Wijaya, menyusul kesukaan sang ayah. Semenjak akrab dengan olahraga berkuda di Madura, Raden Wijaya semakin menggeluti hobi tersebut. Ia lantas menyadari betapa dengan berkuda seorang pemimpin bisa memiliki mobilitas taktis di medan perang, serta tampilan yang gagah pada masa-masa damai.

Gayatri pun suka menyaksikan suami dan kedua anaknya bersemangat saling berderap bersama. Adapun perhatian utama Gayatri adalah mengajari kedua putrinya membaca dan menulis, serta menumbuhkan minat mereka terhadap sastra, sejarah, musik, seni lukis, dan arsitektur. Yang paling mereka sukai adalah saat mereka bisa menghubungkan cerita dan karya seni.

Berkali-kali kedua anaknya bertanya bagaimana Gayatri muda terilhami oleh kisah petualangan Pangeran Panji dan Putri Candra Kirana. Tentu paling menarik ketika Gayatri sebatang kara dan harus bersembunyi dari musuh di sebuah kota yang asing, seraya berharap Pangeran Panji akan menyelamatkannya.

Gayatri pun terus menuturkan kepada anak-anaknya bagaimana ia terus menanti dan mengharapkan kedatangan sang pangeran. Pada akhirnya sang pangeran itu benar datang, ia adalah Pangeran Wijaya, ayah dari keduanya.

Tentu saja, kedua anak Gayatri ini menyukai cerita yang sudah sangat dikenal ini, karena orang tua mereka ada di dalamnya. Keingintahuan mereka pun tergugah karena mereka mendengar versi cerita yang sedikit berbeda dalam lagu dan tari, dan menyaksikan versi lainnya dalam ukir-ukiran di sejumlah monumen. Tetapi mereka selalu saja bisa mengenali Panji karena gaya ikatan kain kepalanya yang khas, yang kini kadang dikenakan pula oleh sang ayah.

Topik Menarik