Mafindo Soloraya Sebut Hoaks Politik Banyak Beredar di TikTok, Imbau Masyarakat Waspada

Mafindo Soloraya Sebut Hoaks Politik Banyak Beredar di TikTok, Imbau Masyarakat Waspada

Nasional | bandungraya.inews.id | Jum'at, 27 September 2024 - 14:30
share

SURAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Soloraya menyebut, hoaks politik banyak beredar di platform media sosial (medsos) TikTok. Karena itu, Mafindo mengimbau masyarakat waspada.

Anggota Utama Niken Setyawati mengatakan, hoaks yang beredar saat pemilu presiden (pilpres) diprediksi berlanjut di Pilkada Solo 2024. Sebab, tokoh-tokoh yang berkontestasi di pilpres lalu sangat berkaitan dengan Solo.

Tokoh yang maju di Pilkada Solo 2024, kata Niken, memang jauh dari kontroversi. Namun mereka sangat berkaitan dengan tokoh yang berkontestasi di Pilpres 2024.

"Untuk Pilkada Solo, mudah-mudahan tidak terjadi seperti pilpres, banyak hoaks menyerang kandidat. Walaupun calon-calon di Pilkada Solo 2024 jauh dari kontroversi, tapi perlu diwaspadai dan dimitigasi. Mereka bisa jadi sasaran hoaks," kata Niken, Jumat (27/9/2024).

Niken menyatakan, jumlah informasi bohong atau hoakd pada tahun politik meningkat signifikan. Sejak awal tahun hingga kini, telah lebih dari 2.000 hoaks terdeteksi oleh Mafindo. "Sebesar 31,6 persen dari jumlah itu adalah hoaks politik," ujarnya.

Bahkan pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada 2024, tutur Niken, berisiko menjadi sasaran hoaks. Prediksi tersebut berkaca kepada penyelanggaraan Pilpres 2024, yang diikuti tiga pasangan calon, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Masyarakat harus cerdas dan kritis, serta tidak boleh menelan informasi secara mentah-mentah agar tidak termakan hoaks Pilkada 2024," tutur Niken.

Menurut Niken, serangan hoaks politik lebih banyak beredar di TikTok. Karena pengguna TikTok banyak dari kalangan anak muda, generasi Z. Meski demikian, Mafindo belum mendata berapa jumlah serangan hoaks politik yang beredar di TikTok.

Niken mengatakan, secara nasional, angka serangan hoaks terus mengalami kenaikan. "Hoaks politik paling banyak beredar di TikTok. Sebab, komposisi pemilih banyak anak muda, pengguna TikTok," ucap Niken.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta Anas Syahirul mengatakan, media mainstream memiliki posisi penting dalam mewujudkan Pilkada Serentak 2024 aman dan damai.
Salah satu peran utamanya, kata Anas, penjernih informasi dari serangan berita bohong ataupun hoax. Prinsipnya, media mainstream mengedepankan verifikasi dan fakta faktual.

Anas mengatakan, selain sebagai solusi dan penjernih, media atau pers punya peranan penting dalam liputan Pilkada Serentak 2024. Antara lain, media mendorong peningkatan partisipasi publik.

"Media aspirasi masyarakat, mendidik masyarakat atau pemilih, sarana informasi Pilkada, ruang perdebatan stakeholder pilkada, dan pengawasan tahapan atau proses Pilkada," kata Ketua PWI Surakarta.

Topik Menarik