Kabar Kabinet Prabowo-Gibran Diisi 44 Menteri, Pakar Ingkatkan Kelebihan dan Kekurangannya

Kabar Kabinet Prabowo-Gibran Diisi 44 Menteri, Pakar Ingkatkan Kelebihan dan Kekurangannya

Nasional | okezone | Senin, 30 September 2024 - 14:14
share

JAKARTA - Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah menyusun kabinet pada kementeriannya menjelang pelantikan yang berlangsung pada 20 Oktober 2024 mendatang. Kabarnya, sebanyak 44 kementerian sudah dipersiapkan untuk menjalankan roda pemerintahan 5 tahun ke depan.

Terdapat empat nama alumnus SMA Taruna Nusantara disebut-sebut akan mengisi Kabinet Zaken Prabowo Gibran itu. Keempatnya yakni Sudaryono, Simon Aloysius, Oki Muraza, dan Rachmat Kaimuddin. Selain itu kabinet juga akan diisi oleh orang-orang dekat dari Gibran.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan bahwa masuknya sejumlah orang dekat Prabowo maupun Gibran akan menambah dukungan politik kepada Presiden dan Wapres terpilih. "Plusnya tentu Prabowo dan Gibran akan mendapatkan banyak yang tentu dukungan politik," ujarnya saat dihubungi Okezone, Senin (30/9/2024).

Adi menilai, Prabowo akan selektif dalam menentukan siapa saja yang mengisi kabinet pemerintahannya. "Karena untuk memaksimalkan semua visi misi dan semua janji politiknya," kata dia.

Menurutnya, sosok menteri dan kepala lembaga negara merupakan orang-orang yang dianggap berkompeten untuk menjalankan roda pemerintahan. "Artinya semua menteri ini sangat power full dalam membackup kepentingan politik Prabowo dan Gibran," jelasnya.


Meski demikian, Adi menilai kabinet gemuk Prabowo-Gibran juga memiliki sisi negatif karena diisi 44 jabatan menteri. Salah satunya kabinet gemuk biasanya berdampak pada lambatnya dalam mengambil keputusan.

 

"Minusnya tentu ada overlapping dan kabinet yang gemuk akan tumpang tindih dan membuat jalannya pemerintah enggak maksimal," terangnya.

"Biasanya kabinet gemuk itu cendrung lamban dan tidak maksimal," imbuh Adi.

Parbowo Pecah Kementerian 

Rencana  44 kementerian di era Prabowo-Gibran lebih banyak dibandingkan dengan era Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, di era kabinet Joko Widodo-Maruf Amien hanya ada 34 kementerian. Pembengkakan tersebut tak lepas dari rencana Prabowo mengubah nama kementrian dan memecah sejumlah kementrian untuk mengisi kursi kabinetnya. 

1. Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, berganti nama menjadi Kementerian Koordinator Hilirisasi dan Investasi.
2. Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan akan menjadi Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan serta Kementerian Koordinator Hukum.
3. Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan dipecah menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi. 
5. Adapun Ditjen Kebudayaan akan masuk Kementerian Pariwisata yang menjadi Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan. 
6. Memecah Kementerian PUPR menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat.
7. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan dipecah menjadi Kementerian Desa serta Kementerian Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
8. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dipecah menjadi Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Topik Menarik