Pameran WITF 2024 Resmi Digelar di Jakarta, Angela Tanoesoedibjo: Seeing Is Believing

Pameran WITF 2024 Resmi Digelar di Jakarta, Angela Tanoesoedibjo: Seeing Is Believing

Terkini | okezone | Rabu, 2 Oktober 2024 - 18:39
share

WAMENPAREKRAF Angela Tanoesoedibjo turut memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) atas penyelenggaraan pameran Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024 yang resmi digelar mulai hari ini. 

Angela menyebut WITF yang digelar di Swissôtel Jakarta Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta ini merupakan pameran B2B inbound pertama di Indonesia. Karena itu, Angela menilai ini merupakan inovasi yang tepat karena bisa menggaet lebih banyak exhibitors.

“Apresiasi kepada GIPI atas inovasi kerjasama dgn Kemenparekraf berupa pameran Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 yang merupakan b to b inbound pertama di Indonesia,” ujar Angela, dalam postingan di akun Instagramnya, @angelatanoesoedibjo, Rabu, (2/10/2024).

“Ini adalah inovasi yang bagus sekali karena biasanya kita mengikuti pameran di luar negeri dan hanya bisa membawa exhibitors yang terbatas. Dengan forum ini maka, exhibitors dalam negeri bisa terlibat seluas-luasnya dan kita mengundang buyers langsung datang ke Indonesia. Seeing is believing. Believing to keep the wonders,” tuturnya. 

Sebagai informasi, Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) in Conjunction with Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024 sebagai event konferensi dan pameran tahunan terbesar di Indonesia digelar mulai 2-4 Oktober 2024.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya sebelumnya menjelaskan, SEABEF in Conjunction with WITF 2024 diinisiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan didukung penuh oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

SEABEF akan membahas isu-isu utama pengembangan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan business events di kawasan ASEAN dan Indonesia khususnya. Sementara, WITF akan menjadi pameran B2B antara seller Indonesia dengan potensial buyer dari luar negeri.

“Ini (SEABEF) berbicara respons terhadap isu global. Dan kemudian ada harapan ke depan menjadi yang lebih besar, bagian dari ASEAN Tourism Forum. Karena itu adalah event tahunan bergengsi dan high level yang datang bahkan Menteri,” ujar Nia Niscaya.

Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Firnandi Gufron menjelaskan dalam penyelenggaraan SEABEF yang kedua kali ini, dibarengi dengan Wonderful Indonesia Tourism Fair, setelah sebelumnya SEABEF digelar bersama dengan ASEAN Tourism Forum 2023 di D.I. Yogyakarta.

“Untuk SEABEF kali ini diselenggarakan pada 2 sampai 3 Oktober 2024 dan WITF-nya dari tanggal 2 sampai dengan 4 Oktober 2024,” ujar Firnandi.

Firnandi menjelaskan, tema yang diangkat pada SEABEF 2024 adalah “The Transformative Impact of Sustainability on The Business Event Industry”. Dengan tujuan yang ingin selaras dengan isu global BGCE (Blue, Green, Circular Economy) dan sustainability. 

 

Sehingga topik utama yang akan dibahas dalam SEABEF di antaranya transformasi teknologi, sustainability, dan human resources development. Firnandi berharap SEABEF bisa masuk ke dalam agenda utama ATF (ASEAN Tourism Forum) di tahun depan (2025).

“Dan jangka waktu yang paling dekat kita berharap WITF bisa selevel dengan ITB Asia. Kita ingin membangun ekosistem MICE yang sangat pro untuk industri dalam negeri,” ungkapnya. 

“Jadi kita berharap semua potensi yang ada ini kita bisa maksimalkan untuk Indonesia agar menjadi destinasi MICE dunia,” lanjutnya.

Bendahara Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Pauline Suharno, menambahkan inisiasi ajang WITF berawal dari keinginan agar Indonesia memiliki trade show skala internasional. 

Sehingga, para sellers diharapkan tidak hanya tampil dan mengikuti pameran di luar negeri, tetapi juga aktif di dalam negeri. Akan ada sebanyak 195 buyer dari 38 negara yang berpartisipasi dalam WITF 2024. Terdiri dari Asia Tenggara, India, Tiongkok, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika. 

“Sementara untuk seller ada sebanyak 150 dari seluruh Indonesia. Terdiri dari travel agent, tour operator, hotel, taman rekreasi, wellness provider, dan perusahaan transportasi. Jadi all stakeholders di dunia pariwisata yang tergabung di bawah GIPI menjadi seller,” ujar Pauline.

Topik Menarik