Kisah Perjuangan Pengobatan Suku Baduy, Ada Larangan Adat hingga Jarak yang Jauh

Kisah Perjuangan Pengobatan Suku Baduy, Ada Larangan Adat hingga Jarak yang Jauh

Terkini | okezone | Senin, 7 Oktober 2024 - 17:11
share

JAKARTA  - Suku Baduy harus mematuhi syarat adat tertentu untuk mendapatkan pengobatan medis di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit. Karena pengobatan adat secara tradisional menjadi yang utama dilakukan terlebih dahulu ketika mereka sakit.

Menanggapi hal ini, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) melakukan program pengabdian masyarakat di wilayah Baduy di Kampung Baduy, Desa Cisadane, Lebak, Banten. Daerah tersebut juga cukup jauh dari Kota.

Koordinator Lapangan Pengabdian Masyarakat RSUI sekaligus mewakili Direksi RSUI, Nur Akbar, mengatakan Program Gita Tumbuh Ceria merupakan aksi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi baik serta respon terhadap banyaknya prevalensi stunting, dan kecacingan pada anak-anak serta mencegah anemia pada wanita masyarakat Baduy.

“Kondisi kurangnya gizi berdampak pada tumbuh kembang serta kualitas hidup masyarakat Baduy, khususnya anak-anak dan remaja wanita yang bakal menjadi calon Ibu,”ujar Akbar, Senin (7/10/2024).

“Ketika remaja mengalami anemia, kemudian tumbuh dewasa dan  hamil dapat berdampak serius pada janin. Janin yang tidak menerima cukup nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupannya, berisiko tidak berkembang secara optimal. Ini bisa mengarah pada berbagai masalah, termasuk stunting,"sambungnya.

Dia menambahkan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam waktu cukup lama. Penyebabnya adalah makanan yang ia konsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai usia si anak.

"Meski baru dikenali setelah lahir, ternyata stunting bisa berlangsung sejak si anak masih berada dalam kandungan," ucapnya.

Selain itu, tim juga memberikan edukasi kesehatan. Agar memudahkan pemahaman masyarakat, seluruh materi edukasi disampaikan dalam bahasa Sunda.

"Kami juga melibatkan tokoh masyarakat setempat sebagai mediator agar edukasi dapat tersampaikan secara efektif," katanya.

Sementara itu, Ketua RT Desa Cisadane Kampung Baduy, Ardi menambahkan, masyarakat Baduy dikenal dengan adat istiadat yang kuat, termasuk dalam hal pengobatan.

Sebagian besar masyarakat Baduy masih mengutamakan pengobatan tradisional dan berdoa kepada ketua suku atau orang yang dianggap sesepuh atas kepercayaan spiritualnya. Sehingga, fasilitas kesehatanlah yang menjadi pilihan terakhir, apabila kondisi tak kunjung membaik.

 

“Pertama-tama kami berterima kasih dengan hadirnya RSUI dan puskemas setempat memberikan dukungannya untuk masyarakat kami, saya berharap masyarakat dan anak-anak bisa sehat,”ujarnya.

“Meskipun kami memiliki adat istiadat yang harus dihormati, namun dengan kunjungan ini masyarakat kami jadi lebih terbuka pentingnya menjaga kesehatan. Semoga kegiatan ini bisa terus dilakukan di sini pada masyarakat Baduy," tutup Ardi.

Sementara itu, Bidan yang telah mengabdi 13 tahun di Baduy, Rica menyatakan komitmen untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat melalui program keberlanjutan.

“Melalui program berkelanjutan yang RSUI laksanakan diharapkan dapat mewujudkan peran bersama yaitu mendukung pemerintah menurunkan stunting,”pungkasnya.

Topik Menarik