Digagas RIDO, Program Maghrib Mengaji Dapat Dukungan Tokoh Agama

Digagas RIDO, Program Maghrib Mengaji Dapat Dukungan Tokoh Agama

Terkini | okezone | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 23:32
share

JAKARTA - Program Maghrib Mengaji bagi anak-anak se-Jakarta yang digagas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) disambut baik. Bahkan, dukungan itu datang dari tokoh agama.

"Ya, jika benar itu sangat bagus agar anak-anak Jakarta rajin mengaji. Kami setuju program sholat berjamaah dan mengaji jika dilaksanakan secara baik dan konsekuen,” ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur dalam keterangannya, Jakarta, dikutip Jumat (18/10/2024).

Menurut Gus Fahrur, dalam kehidupan modern suasana religius menjadi nilai yang sangat penting. Mengingat, kitab suci mengajarkan nilai-nilai luhur sebagai pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

"Pembentukan karakter dengan landasan akhlak moral keagamaan ini jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan landasan lainnya," katanya.

Senada diungkapkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Agus Suradika. Menurutnya, program yang digagas RIDO merupakan tradisi lama di Jakarta. Namun, kurang maksimal.

“Itu tradisi lama di Jakarta. Habis Maghrib menjelang Isya itu biasanya anak-anak mengaji di surau dan pernah dulu wali kota Jakarta Barat menginisasi itu, tapi karena lingkupnya mungkin hanya berupa edaran dari wali kota, program itu tidak berjalan maksimal,” ujar Agus pada kesempatan berbeda.

Muhammadiyah, kata Agus, sejak lama menyampaikan ke pemerintah soal pentingnya Maghrib mengaji bagi anak-anak. Untuk itu, pihaknya mendukung program RIDO yang ingin menggalakkan program Maghrib Mengaji di Jakarta.

"Saya kira kalau Pak Ridwan Kamil mau menginisiasi ini, itu akan baik sekali dan harus diformalkan ke dalam bentuk Pergub setidaknya, syukur-syukur menjadi Perda,” katanya.

 

"Setelah menjadi Perda kan mengikat semua untuk melaksanakan Maghrib sampai Isya bagi yang muslim ya wajib mengaji di rumah. Saya kira ini baik sekali menjadi concern juga Pemda DKI Jakarta, di mana warga Jakarta memang mayoritas beragama Islam," imbuhnya.

Diakuinya, kontroversi pasti ada ketika orang menganggap pendidikan agama itu sebagai ranah privat. Namun, ia tekankan bahwa anak-anak bangsa perlu diperkuat dalam aspek spiritualitas. Hal tersebut menjadi kewajiban negara termasuk pemerintah daerah.

"Jadi argumen-argumen yang menolak itu barangkali karena memandang kok ini negara ngurusi domain privat. Tapi jangan lupa, kalau terjadi degradasi moral warga, itu yang rugi kita semua. Maka, negara wajib, pemerintah wajib ikut,” katanya.

Sebelumnya, Program Maghrib Mengaji yang digagas RIDO menuai sorotan lantaran dianggap menjadikan agama sebagai alat kampanye. Bahkan, anggapan itu datang dari rivalnya, Pramono Anung-Rano Karno. Namun, kini mendapat dukungan dari banyak pihak karena dianggap hal yang positif. 

"Sama sekali tidak. Bahwa ada yang mengusulkan untuk sampai magrib di SMA-nya kemudian mengaji, ya silakan lah mereka saja, kami tidak. Karena bagi kami yang namanya Pilgub ini bukan hal yang bersifat keagamaan, tetapi bagaimana membangun Jakarta," kata Pramono di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara, Sabtu 28 September 2024.

Topik Menarik