2 Pembimbing Ponpes Krapyak Bantul Dikeroyok, GP Ansor DIY Murka: 1x24 Jam Pelaku Harus Ditangkap!

2 Pembimbing Ponpes Krapyak Bantul Dikeroyok, GP Ansor DIY Murka: 1x24 Jam Pelaku Harus Ditangkap!

Terkini | okezone | Kamis, 24 Oktober 2024 - 14:18
share

YOGYAKARTA - Peristiwa pengeroyokan menyebabkan dua pembimbing santri Pondok Pesantren Al Fatimiyah, Krapyak, Kapanewon Kasihan, Bantul mengalami luka tusuk terjadi pada Rabu 23 Oktober 2024. Diduga, aksi pengeroyokan dilakukan sekelompok orang yang terpengaruh minuman keras.

Kejadian ini kemudian mengundang kemarahan bagi kelompok organisasi masyarakat (Ormas) GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam hal ini, GP Ansor DIY memberikan ultimatum kepada penegak hukum untuk segera menangkap para pelaku.

Ketua GP Ansor DIY, Abdul Muiz dalam pernyataan sikapnya, mendorong pihak kepolisian agar dalam waktu 1x24 jam untuk segera menangkap pelaku. 

"Pihak berwajib harus segera menindak pelaku pengeroyokan dan penusukan pada pembimbing santri PP Al Fatimiyah, Krapyak secara adil sesuai dengan aturan hukum. Jika tidak, maka GP Ansor dan Banser DIY akan mengambil sikap tegas," tulisnya, dikutip Kamis (24/102/2024).

Di samping itu, Abdul Muiz juga menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser untuk menjaga situasi dan kondusivitas, serta tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan kepentingan bersama yang lebih besar.

"Menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser di DIY untuk tetap satu komando dan siap siaga menunggu intruksi satu komando bersama Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DIY," ucapnya. 

 

Diinformasikan, kronologi pengeroyokan itu terjadi di sekitar Prawirotaman, Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Rabu, malam. Kala itu, dua korban yakni SF (19) laki-laki warga Rembang, Jawa Tengah, dan MA (23) warga Pati, Jawa Tengah tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang melempari botol minuman keras saat keduanya sedang membeli sate ayam.

Akibatnya, SF mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri, sementara MA mengalami luka lecet di bagian tangan karena terkena lemparan botol kaca. 

"Benar, telah terjadi penganiyaan dengan menggunakan senjata tajam," terang Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo saat dihubungi.

Topik Menarik