Beda Hasil Survei Elektabilitas LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta

Beda Hasil Survei Elektabilitas LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta

Nasional | okezone | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 11:05
share

JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 terus berupaya menarik dukungan di masa kampanye. Berbagai survei pun mulai memotret elektabilitas ketiga pasangan calon.

Pada survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dari dua kandidat lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Kendati, jaraknya tak begitu jauh dengan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan memaparkan hasil simulasi tiga pasang nama kandidat calon gubernur-calon wakil gubernur. Hasilnya, Pramono Anung-Rano Karno 41,6.

Responden diberikan pertanyaan ‘Kalau pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?'

“Yang memilih Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno (Si Doel) dengan dukungan 41,6,” kata Djayadi saat memaparkan Rilis Temuan Survei Pilkada Jakarta: Siapa Unggul Pasca Debat Perdana?, Rabu 23 Oktober 2024.

Elektabilitas Pramono-Rano dibuntuti Ridwan Kamil-Suswono dengan 37,4 dukungan dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapat dukungan 6,6. Djayadi menambahkan, sebanyak 14,4 merupakan massa mengambang atau tidak menjawab. 

Survei dilakukan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.9 pada tingkat kepercayaan 95, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

 

Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 10-17 Oktober 2024.

Hasil survei LSI ternyata berbeda dengan Survei Poltracking. Kali ini, Ridwan Kamil-Suswono justru merajai hasil survei dengan elektabilitas 51,6. Sedangkan Pramono Anung Rano di urutan kedua, yakni 36,4. Dharma-Kun Wardana 3,9.

"Temuan yang kita lakukan bagaimana jika mereka datang ke TPS siapa yang dipilih, ini yang berpasangan. Inilah temuan inti dari survei ini adalah Paslon nomor 1 itu Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan elektabilitas 51,6," ujar Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha, Kamis 24 Oktober 2024.

"Kemudian, Paslon nomor 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana 9 persen. Pramono Anung-Rano Karno 36,4,” imbuhnya.

Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 2.000 responden. Survei dilakukan pada 10-16 Oktober dengan margin of error 2,2 dan tingkat kepercayaan 95. Survei menunjukkan masih ada 8.1 responden yang belum dan tidak memberikan jawaban. 

"Jadi selisihnya cukup lumayan tapi masih ada Pilkada masih ada satu bulan lebih kalau dari pengambilan data maka dinamika politik masih bisa terjadi,” ujarnya.

 

“Tapi dari sisi elektabilitas memang ada potensi Pilkada di Jakarta akan berlangsung dalam satu putaran, meskipun angkanya masih relatif pas di angka 51,6,” ujarnya.

Hanta mengungkapkan, data yang dia paparkan masih bisa terbuka ruang untuk terjadi Pilkada dua putaran di Jakarta. Pasalnya, angkanya masih mepet dengan margin of error. 

"Karena sangat mepet dengan angka margin of error persyaratan di Jakarta 50+1, persyaratan beda dengan daerah lain makan putaran satu besar peluangnya tapi dua putaran masih tetap terbuka," katanya.

Topik Menarik