Bahlil Ancam Kontraktor Migas, Kenapa?
JAKARTA - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaksa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mempercepat proses Perencanaan Pengembangan Lapangan Migas atau Plant of Development (PoD) di Wilayah Kerja (WK) masing-masing. Hal ini demi meningkatkan produksi minyak siap jual (lifting) di Indonesia.
Berdasarkan catatan Bahlil, terdapat 301 wilayah yang sudah dieksplorasi namun belum memiliki plan of development (PoD).
"Kita akan memaksa untuk PoD. Kalau sampai dengan waktu yang ditentukan, mereka juga masih banyak alasan, maka tidak menutup kemungkinan untuk kita melakukan tinjau. Dan, bisa-bisa kalau memang mereka tidak punya keseriusan, kita tawarkan kepada investor lain," tegas Bahlil dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (14/11/2024).
Pasangan Alumni IPM dan IMM, Rober - Adhe Minta Doa Restu Muhammadiyah Karanganyar Maju Pilkada
Dia mencontohkan, salah satunya Blok Masela yang saat ini memang sudah mulai proses tender. "Itu kalau seandainya mereka lambat sudah ada investasi yang mau masuk mungkin bisa kita gandengkan dengan mereka," pungkas Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyoroti penggunaan teknologi untuk meningkatkan lifting minyak. Ia merujuk pada keberhasilan produksi minyak bumi yang digarap ExxonMobil.
"Informasi bagus adalah untuk ExxonMobile yang tadinya cuma diperkirakan kurang lebih sekitar 100.000 barrel per day. Kemudian kami masuk di bulan Agustus itu sudah mencapai 140.000 barrel per day. Hari ini dia sudah mencapai 163.000 barrel per day karena dia intervensi pakai teknologi dengan tata kelola yang baik," tuturnya.
"Mungkin model ini salah satu alternatif yang akan kita pakai untuk mendorong KKKS lain dalam rangka mendorong untuk meningkatkan produktivitasnya," pungkas Bahlil.