Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal AS untuk Serang Wilayah Rusia
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memberikan izin bagi Ukraina untuk menggnnakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang wilayah ke Rusia. Ini menjadi eskalasi baru dalam konflik Rusia-Ukraina dan meningkatkan kekhawatiran akan potensi pecahnya Perang Dunia Ketiga.
Pejabat AS mengonfirmasi langkah Biden tersebut, yang menjadi perubahan besar dalam kebijakan Washington terhadap penggunaan senjatanya di Ukraina. Langkah ini diambil Biden hanya beberapa bulan seblum dia menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Terpilih Donald Trump.
Selama berbulan-bulan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak agar pembatasan rudal yang dipasok AS, yang dikenal sebagai ATACMS, dicabut - yang memungkinkan Kyiv untuk menyerang di luar perbatasannya sendiri, ini termasuk Ibu Kota Moskow dan kota besar seperti St, Petersburg.
Putin belum mengomentari laporan Minggu, (17/11/2024) tersebut meskipun politisi senior Kremlin lainnya menggambarkannya sebagai eskalasi yang serius, demikian dilansir BBC.
Keputusan Washington tentang ATACMS diungkapkan dalam hal terbatas pada pertahanan pasukan Ukraina di dalam wilayah Kursk Rusia, tempat Kyiv melancarkan serangan mendadak pada Agustus.
Pada dasarnya, pemerintahan Biden memberi tahu Ukraina bahwa mereka akan mendukung upaya Ukraina untuk mempertahankan sebagian kecil wilayah Rusia yang saat ini didudukinya, sebagai alat tawar-menawar yang kuat untuk setiap kemungkinan negosiasi di masa mendatang.
Para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya telah mengatakan kepada New York Times dan Washington Post bahwa persetujuan Biden terhadap penggunaan ATACMS oleh Ukraina datang sebagai respons terhadap keputusan Rusia yang mengizinkan tentara Korea Utara bertempur di Ukraina.
Ukraina sebelumnya memperkirakan ada 11.000 tentara Korea Utara di Kursk. Rusia tidak membantah atau mengonfirmasi kehadiran tentara Korea Utara dalam konflik, meski sejauh ini belum ada bukti keberadaan mereka.
Keputusan Biden untuk mengizinkan penggunaan ATACMS juga berpotensi mendorong Inggris dan Prancis untuk mengambil langkah serupa terhadap pasokan senjata mereka ke Ukraina, termasuk rudal Storm Shadow. Kedua negara belum memberikan pernyataan resmi, tetapi beberapa media Ukraina melaporkan bahwa izin dari London dan Paris telah diberikan.
ATACMS dapat mencapai jarak hingga 300 km dan sulit dicegat karena kecepatannya yang tinggi.
Bulan lalu, Zelensky mengonfirmasi bahwa Ukraina telah menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk pertama kalinya guna menyerang sasaran Rusia di timur negara itu.