Kronologi Anggota Paskibraka Tewas Ditembak di Semarang, Dipicu Tawuran Antar-Gangster

Kronologi Anggota Paskibraka Tewas Ditembak di Semarang, Dipicu Tawuran Antar-Gangster

Terkini | okezone | Selasa, 26 November 2024 - 14:35
share

SEMARANG - Kematian pelajar SMKN 4 Semarang yang juga anggota Paskibraka Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (16) ternyata dipicu tawuran antargeng di wilayah Semarang Barat. Bukan hanya GRO, rekannya diketahui juga terluka.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, saat kejadian kebetulan ada anggotanya yang melintas sepulang dinas sekira pukul 1 dini hari. Kemudian, melihat ada bentrok antargeng dan bermaksud ingin melerainya.

“Saat itu, anggota kami yang sedang melintas di wilayah Semarang Barat mengendarai motor, melihat ada bentrok dua geng. Dan ingin melerai,” katanya, dikutip Selasa (26/11/2024).

Saat ingin melerai, kata Irwan,  anggotanya malah diserang. Kemudian, anggotanya yang bertugas di Satres Narkoba itu terpaksa melepaskan tembakan yang akhirnya mengenai pinggul GRO. 

Menurut Irwan, anggotanya itu juga melakukan pertolongan terhadap GRO setelah tertembak bersama anggota Geng Seroja. Kemudian, membawanya ke RSUP dr Kariadi. Geng Seroja diketahui terlibat tawuran dengan Geng Tanggul Pojok.
 
“Yang tertembak, korban kena pinggulnya. Satu catatan ketika dibawa rumah sakit yang menolong dari kelompok lawan dari kelompok Seroja plus anggota kita itu," katanya.

Tak ada yang mengenali korban dari anggota Geng Seroja, sehingga baru pada pukul 10 pagi identitas korban  diketahui. Lalu dilanjutkan dengan mengabarkan keluarga korban.

"Jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," imbuhnya.

 

Irwan memastikan bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menggali keterangan dari anggotanya yang melepaskan tembakan. "Menunggu penyelidikan. Menunggu hasil visum,” katanya.

Irwan menambahkan, sebetulnya saat malam kejadian, menerima laporan ada tawuran antargeng di tiga lokasi Semarang Barat. Sejumlah orang diamankan dan ditetapkan tersangka. Sedangkan pelaku tawuran di Semarang Utara belum tertangkap.

“Pada Minggu dini hari kemarin kita menangani laporan setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antar geng, antar kreak di Kota Semarang, di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara dan di Semarang Barat," ujarnya.

Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) mengajak masyarakat untuk tidak termakan informasi yang menyesatkan. Dari keterangan polisi, bahwa kematian GRO berawal tawuran antargeng motor sehingga memicu petugas melakukan tindakan tegas terukur.

"Kami meminta masyarakat agar jangan langsung menelan mentah-mentah informasi yang ada di media sosial. Kita tunggu informasi lengkapnya dari pihak kepolisian. Karena informasinya ada peristiwa tawuran," kata Wasekjen GPK  Muhammad.

Dari informasi yang diterima GPK, kejadian itu terjadi pada Minggu 24 September 2024 dini hari saat petugas piket Reskeim menerima laporan dari anggota kepolisian. Laporan tersebut berisi adanya tawuran besar dengan senjata tajam. 

 

Peristiwa itu dilaporkan terjadi di sekitar Alfamart, Jalan Kalipancur, Gunungpati, Semarang. Kemudian, ada petugas yang melerai hingga dilakukan tindakan tegas terukur mengenai diduga salah satu anggota geng tersebut. Tindakan tegas dilakukan petugas karena membahayakan keselamatan. 

Selanjutnya jajaran kepolisian mendatangi lokasi tawuran dan mengamankan senjata tajam jenis celurit yang panjangnya sekitar 140 cm. Celurit itu ditemukan di sekitar pos kampling RT 06 RW 02, Kelurahan Simongan, Semarang.

Kemungkinan besar, kata Muhammad,  peristiwa tersebut bukan karena tindakan polisi secara sembarangan. Namun, upaya menanggulangi kekerasan yang mengancam keselamatan masyarakat.

"GPK Kembali meminta agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang belum jelas kebenarannya dan selalu merujuk pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan," kata Muhammad.

Topik Menarik