PNBP 2024 Capai Target, Setoran Dividen BUMN Tembus Rp86,4 Triliun

PNBP 2024 Capai Target, Setoran Dividen BUMN Tembus Rp86,4 Triliun

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 13:18
share

JAKARTA - Pemerintah mencatat bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan setoran dividen BUMN melampaui target 2024. 

1. Capaian PNBP dan Dividen

Realisasi PNBP pada tahun 2024 mencapai Rp579,5 triliun atau 117,8 persen dari target PNBP senilai Rp492 triliun. Adapun PNBP Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) menjadi salah satu penopangnya dari setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dua faktor utama yang meningkatkan PNBP kita adalah PNBP KND khususnya dari dividen BUMN lebih baik dari tahun sebelumnya dan PNBP BLU," kata  Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam Konferensi Pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).

Adapun realisasi PNBP KND pada 2023 sebesar Rp82,1 triliun yang artinya dalam kelompok ini ada pertumbuhan sebesar 5,3 persen secara year on year (yoy).

Hal ini berbeda dibandingkan dengan kelompok lain, seperti PNBP SDA Migas yang kontraksi 4,5 persen menjadi Rp110,9 triliun, PNBP SDA Non Migas kontraksi 14,3 persen menjadi Rp118,3 triliun, PNBP Lainnya kontraksi 9,3 persen menjadi Rp163,6 triliun.

PNBP BLU tumbuh 4,6 persen menjadi Rp100,3 triliun seiring dengan kinerja layanan rumah sakit serta tingginya harga CPO di semester II 2024.

2. Realisasi Belanja Negara 

Realisasi belanja negara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp3.350,3 triliun, atau melonjak 7,3 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy).

Menurut Suahasil, melonjaknya belanja negara tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mempercepat belanja kementerian/lembaga (K/L) atau non K/L pada periode 2024.

"Belanja negara kita pada 2024 jauh lebih cepat disalurkan dan merata, dibandingkan pola belanja di 2023. Kata lainnya adalah belanja tidak menumpuk di kuartal IV saja, tapi sudah kita lakukan percepatan belanja di bulan sebelumnya. Ini salah satu kualitas di 2024," kata Suahasil.

 

3. Pendapatan negara 

Sementara itu, pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.842,5 triliun atau naik 2,1 secara tahunan (yoy). Sehingga APBN di sepanjang 2024 mengalami defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29 terhadap PDB.

4. Program Bansos

Suahasil merinci, belanja negara juga disalurkan untuk bantuan pangan mitigasi dampak El Nino, Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga pangan, subsisi dan kompensasi energi untuk stabilisasi harga BBM dan Listrik dan LPG, subsidi Pupuk untuk melindungi dan produktivitas Petani.

Selanjutnya APBN juga digunakan untuk menyalurkan bantuan sosial (PKH, Kartu Sembako, PIP, PBI JKN) guna menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan, program KUR untuk peningkatan akses dan pemberdayaan UMKM, pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak, hingga memberikan dukungan untuk PSN dan IKN.

"Belanja negara tahun 2024 dioptimalkan sebagai shock absorber dan agent of development di tengah perekonomian global yang masih dibayangi risiko ketidakpastian yang tinggi," ungkap Suahasil.

Topik Menarik