Tak Semua Siswa Dapat Susu di Makan Bergizi Gratis, Wamentan: Kita Masih Impor

Tak Semua Siswa Dapat Susu di Makan Bergizi Gratis, Wamentan: Kita Masih Impor

Terkini | okezone | Selasa, 14 Januari 2025 - 16:12
share

JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengakui masih ada beberapa siswa yang belum mendapatkan susu pada makan bergizi gratis. Padahal, katanya, Presiden Prabowo Subianto ingin semua siswa mendapatkan susu.

Makan Bergizi Gratis

1. Impor Susu

Sudaryono menjelaskan bahwa susu untuk makan bergizi gratis masih dalam proses impor. Hal tersebut yang membuat beberapa siswa belum mendapatkan susu.

"Betul, susu itu kan sebetulnya maunya pak presiden semua di kasih susu, cuma kita susu masih impor semua," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).

2. Protein Pengganti Susu

Meski begitu, Sudaryono menyebut bahwa pemerintah memberikan protein lain untuk menggantikan susu pada makan bergizi gratis.

"Kalau masih impor kita substitusi dulu sumber protein lain dulu sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi dalam negeri," katanya.

Sudaryono menjelaskan bahwa saat ini aturan mengenai impor sapi telah siap. Atas terbitnya aturan tersebut, katanya, impor sapi dapat dilakukan khususnya dari Australia dan negara lain yang teregistrasi.

"Ini kan PP nya baru beres kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang teregister. Kita tambah di negara lain. Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu (sapi) sampai akhir tahun," jelasnya.

3. Investasi

Sudaryono menekankan bahwa Indonesia bukan negara impor, namun dirinya mempersilakan negara atau pihak lainnya untuk berinvestasi.

"Ini kebut semua urusan lahan peternaknya dimana. Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Orang boleh dong bikin pabrik apa di indonesia ini bikin pabrik susu dengan sapinya di datangkan," tegasnya.

4. Tambahan Anggaran

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mendukung jikalau anggaran makan bergizi gratis (MBG) dinaikan.

"Cuma saya kira kalau jumlah sekian belas juta siswa kan banyak ya, cuma siswa di Indonesia lebih banyak dari itu. Kalau mau dinaikin ya kita posisinya dukung, kan bagus juga untuk ekonomi kita," kata Sudaryono.

Sudaryono menekankan bahwa selain anggaran dinaikan, penting juga untuk menyiapkan layanan di lapangan secara baik.

"Kita sih tentu begini. Bukan masalah anggaran aja dinaikin tapi juga kesiapan di lapangan unit layanan dan seterusnya," jelasnya.

Topik Menarik