5 Fakta Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

5 Fakta Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

Global | okezone | Rabu, 15 Januari 2025 - 10:23
share

SEOUL - Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, ditangkap pihak berwenang pada Rabu (15/1/2025)
 Ia ditangkap dengan tuduhan pemberontakan terkait status darurat militer.

Berikut 5 fakta penangkapan Yoon Suk Yeol:

1. Yoon Tiba di Kantor Investigasi Korupsi

Yoon meninggalkan tempat persembunyiannya di wilayah Hannam-dong. Ia bersama iring-iringan menuju Kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office/CIO untuk diperiksa terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

2. Hindari Kekerasan

Yoon bersedia untuk diperiksa guna menghindari kekerasan. Hal itu setelah lebih dari 3 ribu polisi mengepung kediamannya untuk melakukan penangkapan.

“Ketika saya melihat mereka masuk ke area keamanan menggunakan peralatan pemadam kebakaran hari ini, saya memutuskan untuk menanggapi penyelidikan CIO – meskipun itu merupakan penyelidikan ilegal – untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” kata Yoon dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

 

3. Pendukung Yoon Mengecam

Pendukung Yoon mengecam penangkapan tersebut sebagai tindakan melanggar hukum, melansir BBC. Mereka berkumpul di luar kompleks kepresidenan yang dibentengi untuk memprotes tindakan CIO. 

4. Demonstran Serukan Penahanan

Sementara itu, sekelompok demonstran lainnya menyerukan penahanan segera terhadap Yoon. Mereka merayakan keberhasilan pihak berwenang dalam melakukan penangkapan.

Sebelumnya, pihak berwenang hendak menangkap Yoon di kediamannya di pusat kota Seoul, pada 3 Januari 2025. Namun, saat itu penangkapan gagal karena dihalangi pasukan pengawal presiden, pihak militer yang diperbantukan untuk presiden, serta para pendukungnya.

 

5. Kuasa Hukum Klaim Surat Penahanan Tidak Sah

Seok Dong-hyeon, seorang pengacara yang bertugas sebagai juru bicara Yoon mengklaim, bahwa surat perintah penahanan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Seoul Barat tidak sah. 

Mereka mengutip undang-undang yang melindungi lokasi yang berpotensi terkait dengan rahasia militer dari penggeledahan tanpa persetujuan orang yang bertanggung jawab – yaitu Yoon. Surat perintah pengadilan untuk penahanan Yoon berlaku hingga 21 Januari, seperti dilansir dari apnews.

Topik Menarik