Hamas Bebaskan 3 Sandera, Israel Lepaskan 90 Tahanan Palestina pada Gencatan Senjata Hari Pertama

Hamas Bebaskan 3 Sandera, Israel Lepaskan 90 Tahanan Palestina pada Gencatan Senjata Hari Pertama

Global | okezone | Senin, 20 Januari 2025 - 17:53
share

JAKARTA – Hari pertama gencatan senjata di Gaza berjalan lancar pada Minggu, (19/1/2025), dengan kedua belah pihak melakukan pembebasan tahanan dan sandera, seperti yang telah disepakati. Kesepakatan gencatan senjata, yang mengakhiri konflik antara Hamas dan Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan dan membuka peluang harapan perdamaian yang lebih panjang di wilayah tersebut.

Dilaporkan Reuters, Hamas membebaskan tiga sandera Israel sementara Israel melepaskan 90 tahanan warga Palestina pada Minggu, yang disambut dengan suka cita di kedua belah pihak. Kembang api diluncurkan dan ribuan orang menyambut bus-bus yang membawa para tahanan Palestina di Ramallah dan Tepi Barat, sementara di Tel Aviv ratusan warga Israel bersorak dan menangis di sebuah alun-alun di luar markas Pasukan Pertahanan saat siaran langsung dari Gaza menunjukkan tiga sandera wanita masuk ke kendaraan Palang Merah yang dikelilingi oleh pejuang Hamas.

Gencatan senjata ini memungkinkan warga Palestina kembali ke daerah yang sebelumnya dibom untuk mulai membangun kembali kehidupan mereka. Sekitar 500 truk berisi bantuan sandang pangan sudah memadati area masuk jalur Gaza.

Dari 90 tahanan Palestina yang dibebaskan, 69 di antaranya perempuan dan 21 remaja dari wilayah Tepi Barat dan Yerusalem. Di pihak Israel, sandera Romi Gonen, Doron Steinbrecher dan Emily Damari telah dipertemukan kembali dengan ibu mereka dan merilis video yang menunjukkan mereka dalam keadaan sehat.

Di Gaza, lebih dari 47.000 orang telah kehilangan nyawa akibat serangan Israel, menurut otoritas medis setempat. Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza kini terlantar. Selain itu, sekira 400 tentara Israel tewas dalam konflik ini.

 

Kesepakatan Gencatan Senjata

Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup penghentian pertempuran, distribusi bantuan ke Gaza, dan pembebasan 33 sandera Israel selama enam pekan ke depan dengan imbalannya Israel akan membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina. Namun, banyak tahanan yang diduga telah meninggal.

Di bagian utara Jalur Gaza, pemandangan kehancuran sangat mencolok. Warga melintasi puing-puing bangunan, mencoba mencari sisa-sisa kehidupan mereka yang hancur.

“Ini seperti menemukan air di tengah gurun setelah tersesat selama 15 bulan,” ungkap Aya, salah satu warga yang telah lama mengungsi dari Kota Gaza, dilansir dari Reuters, Senin, (20/1/25).

Penuh Ketidakpastian

Penundaan tiga jam yang diwarnai serangan udara Israel pada hari pertama gencatan senjata menewaskan sebanyak 13 orang Palestina. Israel menyalahkan Hamas atas keterlambatannya dalam mengirimkan daftar sandera yang akan dibebaskan. Sementara itu, Hamas menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena masalah teknis.

Palestina, yang selama 15 bulan sudah mengalami kehancuran hebat, puing-puing berserakan, serta puluhan ribu nyawa hilang, berusaha untuk muncul dan hidup kembali. Seluruh warga Palestina kembali dengan penuh asa dan harapan.

Polisi berseragam mulai berpatroli di beberapa wilayah, sementara kelompok bersenjata Brigade Al-Qassam mendapat sambutan hangat dari penduduk.

Gencatan senjata ini memberikan jeda sementara bagi kedua pihak, tetapi masa depan wilayah tersebut masih penuh dalam ketidakpastian. Dengan luka yang terlalu dalam dan kehancuran yang begitu luas ini menjadi tugas besar bagi kedua belah pihak yang harus terus diupayakan untuk membangun kehidupan kembali yang lebih beradab.

Topik Menarik