Libatkan Petani Muda, RI Percepat Swasembada Gula
JAKARTA - Pemerintah mempercepat swasembeda gula pada 2028. Salah satu hal yang dilakukan adalah pemberdayaan petani tebu hingga melibatkan generasi muda.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, termasuk platform pengembangan petani telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan sektor tebu nasional.
“SGN telah menunjukkan kontribusi besar melalui inovasi dan kerja nyata. Program inkubasi tebu yang mereka jalankan tidak hanya mempercepat regenerasi petani, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif,” ujarnya dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
1. Indonesia Diyakini Mampu Swasembada
Muhaimin menyampaikan rasa optimistis bahwa bangsa Indonesia mampu mengatasi tantangan swasembada pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, energi, dan ekonomi karena adanya dukungan dari semua pihak.
”Dengan semangat kolaborasi, sinergi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat ini, kita akan melaksanakan pembangunan lebih cepat,” harapnya.
Muhaimin menyatakan dukungannya dan berharap program seperti agripreneur tersebut mampu membangkitkan kembali industri gula nasional. "Tentu kita mendukung dan terus mengharapkan inkubator agripreneur khusus di sektor tebu ini, yang sudah mulai dengan berbagai inovasi dan cara kerja baru, mampu membangkitkan kembali industri gula konsumsi, khususnya dalam menumbuhkan kesejahteraan dan kemajuan para petani kita,” ungkapnya.
Muhaimin juga menekankan pentingnya regenerasi petani melalui program ini. ”Petani muda menjadi catatan penting karena kita mengalami keterlambatan dalam
regenerasi sektor pertanian kita,” lanjutnya.
2. Kemitraan Petani Tebu
Pola kemitraan antara pabrik gula dan petani tebu melalui sistem bagi hasil dinilai menjadi bentuk kerja sama sekaligus pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dibandingkan pola kemitraan lain yang bersifat transaksional. Dalam kemitraan ini, petani tebu mitra mendapat pendampingan dari pabrik gula terkait budidaya tebu, akses ke perbankan dan lembaga keuangan, serta berbagai fasilitas lain yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas gula petani.
”Pola kemitraan petani tebu menjadi contoh terbaik kerja sama yang saling menguntungkan. Berbagai kemudahan akses dan jaringan diberikan kepada petani tebu,” kata Direktur Utama SGN Mahmudi.
Akses permodalan menjadi salah satu kendala utama yang memengaruhi keberlanjutan usaha tebu. Untuk itu, PTPN melalui SGN bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pemanfaatan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Khusus Klaster sebagai langkah konkret memperkuat ekosistem tebu rakyat.
”Telah dilakukan sosialisasi bersama Kemenko Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR Khusus Klaster oleh petani tebu, di mana tidak ada batasan plafon. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan modal petani,” jelas Mahmudi.
3. Pemberdayaan Generasi Z di Bidang Agribisnis Tebu
Timnas Indonesia Gagal Lolos Semifinal Piala AFF 2024, Shin Tae-yong: Kami Kurang Beruntung
Pihaknya juga memiliki program dengan dampak luas, mulai dari jaminan pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula hingga membuka lapangan kerja baru di bidang perkebunan melalui pencetakan entrepreneur muda, yang disebut agripreneur. Program ini memberikan berbagai dampak positif lainnya, termasuk regenerasi petani.
Saat ini, jumlah peserta program yang lolos seleksi mencapai 50 orang dari lebih 3.000 pendaftar. Mereka ditempatkan di tiga wilayah, yaitu Pekalongan, Jawa Tengah (10 peserta), Madiun (19 peserta), dan Kediri (21 peserta).
”Sebanyak 10 orang agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu, layaknya mini estate. Kami fasilitasi pelatihan hingga akses ke berbagai lembaga untuk menunjang produktivitas tebu mereka. Semakin baik kebun yang dikelola, semakin besar pendapatan yang mereka peroleh,” ujar Direktur Utama SGN Mahmudi.
Mahmudi juga menyebutkan bahwa SGN berencana menambah jumlah peserta program agripreneur untuk mendukung pencapaian target swasembada gula nasional.
”Dalam waktu dekat, direncanakan rekrutmen baru, sehingga diharapkan dapat menambah luasan kebun baru dan persediaan bahan baku tebu giling,” tambahnya.
4. Tingkatkan Produktivitas Tanaman Tebu Petani
Program Irigasi Manis bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu petani melalui perbaikan sistem irigasi. "Diharapkan pasokan air yang memadai mampu meningkatkan produktivitas gula, sehingga kesejahteraan petani ikut meningkat,” terang Mahmudi.
Mahmudi menambahkan, saat ini terdapat 89.777 hektar lahan tegalan milik petani yang belum memiliki sistem irigasi yang memadai, sehingga produktivitasnya hanyasekitar 60 ton per hektar dengan total potensi tebu mencapai 5,38 juta ton.
Dengan implementasi program ini, produktivitas diharapkan meningkat hingga 30 ton per hektar, sehingga potensi total tebu naik menjadi 8,04 juta ton.
Sementara, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, menegaskan komitmen PTPN Group untuk terus mendukung program Kementerian BUMN dan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Ghani, BUMN dengan fungsinya masing-masing memiliki program yang melibatkan masyarakat sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Misalnya, PTPN Group memiliki kemitraan plasma bersama petani dengan pola kerja sama yang saling menguntungkan. Tentu saja kami tidak bisa sendiri, diperlukan kolaborasi,” ujarnya.