Kisah Pahit Andi Jerni di SEA Games 2025: Kickboxing Indonesia Dicurangi Secara Sistematis

Kisah Pahit Andi Jerni di SEA Games 2025: Kickboxing Indonesia Dicurangi Secara Sistematis

Terkini | okezone | Rabu, 17 Desember 2025 - 04:00
share

BANGKOK – Kabar duka menyelimuti kontingen Kickboxing Indonesia yang kembali menerima perlakuan tidak profesional dalam perhelatan SEA Games 2025 di Thailand. Setelah insiden deportasi manajer tim, Neneng Rosi Nurasjati, kini giliran atlet andalan Andi Mesyara Jerni yang merasa dicurangi wasit saat berlaga di babak semifinal nomor women's tatami: point fighting 50 kg, Senin 15 Desember 2025.

Dalam laga krusial tersebut, Andi Mesyara Jerni berhadapan dengan wakil Vietnam, Hoang Thi Thuy Giang, untuk memperebutkan tiket ke partai final. Namun, impian untuk melaju ke puncak kompetisi harus kandas lantaran serangkaian keputusan wasit yang dinilai sangat tidak adil.

"Saya bertanding di semifinal, ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan yang sejujurnya saya itu heran sekali dengan sistem penilaian mereka bagaimana," ungkap Andi Mesyara Jerni sebagaimana dilansir dari akun Instagram pribadinya, @andijernih.

1. Keanehan Penilaian Wasit

Andi menceritakan dirinya sudah unggul di ronde pertama, sebuah kondisi yang membuatnya tampil lebih tenang untuk menjaga skor. Namun, ia justru mendapati instruksi janggal dari wasit yang memintanya untuk tampil lebih agresif menyerang.

"Saya harus menyerang. Tapi di sini saya bingung kenapa saya harus menyerang. Saya kan punya strategi sendiri. Kalau misalnya saya tidak mau menyerang, kenapa kamu memaksa saya? Padahal di kickboxing, kalau kami hanya bergerak ke kanan atau ke kiri itu tidak masalah," keluh Andi.

Andi Jerni. (Foto: Instagram/andijerni)

Ketidakadilan semakin terasa ketika terjadi momen poin bersama, namun wasit justru mengabaikan perolehan angka untuk Andi. Ia merasa ada upaya sistematis untuk menahan perolehan skornya agar tetap stagnan.

"Poin saya stuck sedangkan lawan poinnya naik. Lalu yang ketiga, saat wasit mengatakan stop, waktu tidak berhenti sama sekali. Tapi ketika jari saya keluar dari glove justru laga dihentikan, saya heran ada apa ini," tambah Andi.

 

2. Dampak Absennya sang Manajer

Keputusan yang paling tidak masuk akal bagi Andi adalah saat dirinya melakukan blokade (block) terhadap serangan lawan, namun justru lawan yang diberikan poin oleh wasit. Ia semakin terkejut ketika skor lawan melonjak signifikan tanpa adanya serangan bersih yang masuk.

"Padahal lawan saya tidak pernah menendang badan atau kepala. Tidak pernah menendang sama sekali ke bagian itu. Kalaupun menendang, saya blocking, saya tangkis. Ini benar-benar membuat saya heran dengan penilaiannya," sanbung Andi.

Andi Jerni merasa dicurangi di SEA Games 2025

Andi Mesyara menyadari berbagai tekanan ini datang bertubi-tubi setelah manajer tim dipulangkan secara paksa dari Thailand. Alhasil, Tim Kickboxing Indonesia harus berjuang sendirian melawan dugaan kecurangan tanpa perlindungan organisasisi yang kuat di lokasi.

"Jadi, saya benar-benar minta tolong. Ini memang ada kesengajaan untuk mencurangi kita karena manajer kami sudah dipulangkan, sehingga tidak bisa melakukan protes secara resmi. Kami sempat mencoba protes tadi, tapi katanya waktunya sudah habis," lanjut Andi

"Kami di cabor kickboxing sejak kemarin benar-benar dalam kondisi yang memprihatinkan," pungkasnya.

Topik Menarik