MotoGP 2025 Jadi Musim yang Buruk bagi Francesco Bagnaia, Bos Ducati Berharap Tahun Depan Berbeda
BOLOGNA – General Manager Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, angkat bicara mengenai merosotnya performa pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia sepanjang musim MotoGP 2025. Menurutnya, kegagalan pembalap utama tim pabrikan Italia tersebut dalam mempertahankan dominasinya tidak lepas dari faktor ketidakberuntungan yang terus membayangi di saat-asat krusial.
Tidak bisa dipungkiri Bagnaia mengalami masa sulit bersama Ducati Lenovo pada MotoGP 2025. Pembalap yang akrab disapa Pecco itu harus rela melihat rekan setimnya, Marc Marquez, langsung meraih gelar juara dunia pada musim perdananya bersama tim 'Si Merah'.
Situasi ini menjadi sorotan tajam mengingat dominasi Pecco dalam beberapa tahun terakhir.
1. Nasib Buruk
Hasil Lengkap Liga Inggris Semalam: Liverpool Akhiri Tren Negatif, Chelsea Vs Arsenal Imbang
Bagnaia terlihat kesulitan beradaptasi dengan motor spesifikasi terbaru (GP25), yang dianggap kurang cocok dengan gaya balapnya dibandingkan model sebelumnya (GP24). Namun di luar kendala teknis tersebut, Dall’Igna menilai performa Pecco yang menurun juga dipengaruhi oleh rangkaian kejadian yang tidak menguntungkan di lintasan.
“Tim ikut merasakan kesulitan Pecco, yang harus diakui, kurang beruntung. Terutama di bagian akhir kejuaraan, ia tidak mampu meraih semua hasil yang sebenarnya bisa didapat, bahkan dalam kondisi yang tidak ideal,” kata Dall’Igna, dikutip dari Corsedimoto, Rabu (31/12/2025).
“Tanpa diragukan lagi, segalanya seharusnya bisa berjalan berbeda, tetapi ketika ketidakberuntungan ikut campur, semuanya menjadi jauh lebih sulit, baik bagi tim maupun pembalap,” sambungnya.
2. Wajib Bangkit di 2026
Meski demikian, Dall’Igna memilih untuk memetik pelajaran berharga dari situasi sulit yang dialami timnya tersebut. Ia menyatakan bahwa segala rintangan yang dihadapi musim ini akan dijadikan modal penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan performa para pembalap Ducati, termasuk Bagnaia, menyongsong MotoGP 2026.
“Untuk memetik pelajaran berharga, saya yakin situasi seperti ini harus diserap layaknya antibodi, agar bisa menghasilkan tekad yang lebih besar untuk terus melangkah maju dan kembali menjadi diri kami yang sebenarnya,” terang Dall’Igna.
Sebagai informasi, pada MotoGP 2025, Bagnaia hanya mampu mencatatkan dua kemenangan di balapan utama, yakni pada seri MotoGP Amerika Serikat dan Jepang. Akibat performa yang dianggap melempem tersebut, Pecco harus puas mengakhiri kompetisi dengan finis di peringkat kelima pada klasemen akhir.










