Kawinkan Emas di SEA Games 2025, Tenis Indonesia Samai Catatan 24 Tahun Silam
BANGKOK – Tenis Indonesia berhasil menyamai catatan 24 tahun silam usai mengawinkan medali emas di SEA Games 2025. Tim beregu putra dan putri sama-sama menyabet kepingan mulia tersebut pada cabang olahraga (cabor) tenis di edisi kali ini.
Kali terakhir perkawinan dua medali ema situ terjadi di SEA Games 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, putra diwakili Suwandi, Peter Handoyo, Bonit Wiryawan dan Sulistyo Wibowo. Sedangkan putri diperkuat Wyne Prakusya, Romana Tedjakusuma, Yayuk Basuki, dan Angelique Widjaja.
Kini, di SEA Games 2025, cabor tenis kembali berhasil mengukir sejarah manis tersebut. Tim tenis putra dan putri Indonesia sama-sama sukses mengalahkan tuan rumah Thailand di partai final pada Sabtu 13 Desember 2025.
1. Menang 2-1 Lawan Thailand
Hasil Latihan MotoGP Valencia 2025: Pedro Acosta Menggila, Francesco Bagnaia Tercecer di Posisi 14!
Tim putri mengalahkan Thailand dengan skor 2-1. Pada partai pertama, Priska Madelyn Nugroho harus mengakui ketangguhan Mananchaya Sawangkaew. Namun mereka berhasil bangkit di partai kedua dan ketiga lewat poin yang disumbang Janice Tjen (tunggal) dan Janice Tjen/Aldila Sutjiadi (ganda).
“Pertandingannya tidak mudah dan sangat ketat. Tapi kami berusaha bermain enjoy dan saling menguatkan,” kata Aldila, dikutip dari keterangan resmi NOC Indonesia, Minggu (14/12/2025).
“Medali emas ini kami persembahkan untuk Indonesia, tim, keluarga, dan semua yang telah mendukung kami. Pastinya senang, dapat bonus juga jadi lebih senang lagi,” imbuhnya.
Bagi Janice, ini merupakan debutnya di SEA Games mewakili Tim Indonesia. Tampil perdana dan pulang membawa medali emas, menambah makna tersendiri buat petenis Indonesia pertama yang lolos ke babak utama Grand Slam selama 21 tahun terakhir tersebut.
“Medali emas ini sangat berarti bagi saya karena ini SEA Games pertama yang saya ikuti. Saya bersyukur bisa meraih emas dan mencetak prestasi bersama Tim Indonesia yang solid dan kompak,” tutur Janice.
2. Tertinggal Lebih Dulu
Kemenangan dengan skor 2-1 juga diraih tim tenis putra Indoensia atas Thailand. Situasinya sama persis seperti tim putri, yang mana mereka tertinggal lebih dulu setelah Justin Barki takluk di partai pertama.
Kemudian, tim tenis putra Indonesia bangkit sekaligus merebut medali emas setelah meraih kemenangan di dua partai selanjutnya lewat Rifqi Fitriadi di nomor tunggal. Lalu, Justin Barki/Christopher Rungkat menang di nomor ganda.
“Terima kasih atas doa dan dukungan untuk tim tenis putra dan putri hari ini. Dua medali emas ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih juga kepada Ketua Umum PP Pelti dan seluruh jajaran. Ini baru awal karena kami masih akan bertanding di nomor perorangan. Mohon terus dukung kami agar bisa menambah medali emas,” ujar Christo.
Bagi Justin, emas beregu putra menjadi momen emosional. Meski sudah lama tidak bermain ganda dengan Christo, tapi chemistry masih terjalin dengan cukup baik.
“Ini emas pertama saya di ajang SEA Games dan rasanya luar biasa. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah mempercayai saya, juga kepada Christo, tim pelatih, dan masyarakat Indonesia,” kata Justin.
“Christo sama saya sudah lama tidak main, tapi kami masih punya chemistry dan dia adalah the greatest of all time di tenis Indonesia. Kita enggak perlu meragukan itu,” tegasnya.
3. Sumbang Bonus
Justin sangat bersyukur bisa mempersembahkan medali emas buat Tim Indonesia. Lebih dari itu, ia mengatakan akan menyumbangkan seluruh bonus yang didapatkannya untuk membantu korban bencana banjir yang melanda Pulau Sumatra, khususnya di Sumatra Utara.
“Rasanya sangat sulit untuk dipercaya. Sangat bersyukur dan semoga saya bisa memberikan prestasi lagi buat Tim Indonesia di nomor perorangan,” urai Justin.
“Saya itu sebenarnya punya mimpi untuk melihat semua orang di Sumatra Utara, jadi saya akan menyumbangkan semua hasil penghargaan saya ini untuk Sumatra Utara. Walaupun jumlahnya tidak super signifikan, tapi saya harapkan bisa membantu mereka,” tutupnya.










