Amerika Takut Disalip! Ini Cara Licik Mereka Blokir Mobil Listrik dari China

Amerika Takut Disalip! Ini Cara Licik Mereka Blokir Mobil Listrik dari China

Otomotif | sindonews | Senin, 23 September 2024 - 20:47
share

Tren internet of vehicle (IoV) membuat banyak mobil baik listrik ataupun bensin dilengkapi perangkat yang menghubungkan kendaraan ke internet atau layanan cloud.

Nah, ini yang digunakan Departemen Perdagangan AS untuk “menghalang-halangi” pabrikan mobil China masuk ke Amerika.

Rencananya, akan ada aturan yang akan melarang perangkat keras dan perangkat lunak buatan China dan Rusia di mobil.

Departemen Perdagangan AS telah bertemu dengan para ahli industri dalam beberapa bulan terakhir untuk mencari cara mengatasi masalah keamanan yang ditimbulkan oleh generasi baru mobil pintar.

Langkah ini akan mencakup larangan penggunaan dan pengujian teknologi China dan Rusia untuk sistem mengemudi otomatis dan sistem komunikasi kendaraan, demikian menurut beberapa sumber. Meskipun larangan tersebut sebagian besar berfokus pada perangkat lunak, aturan yang diusulkan akan mencakup beberapa perangkat keras, kata mereka.

Pembatasan yang akan datang ini berasal dari investigasi risiko keamanan siber dari perangkat lunak kendaraan China yang diluncurkan oleh Presiden Joe Biden pada bulan Maret.

Kekhawatiran utama pemerintahan Biden adalah mencegah China atau Rusia meretas kendaraan atau melacak mobil dengan mencegat komunikasi dengan sistem perangkat lunak yang dibuat oleh perusahaan domestik mereka.

Aturan tersebut juga akan memiliki unsur proteksionis karena sebagian besar mobil baru terhubung setidaknya melalui sistem infotainment, sehingga produsen mobil China dapat dilarang menjual di AS jika kendaraan tersebut menggunakan teknologi terhubung mereka.

Pada Mei, pemerintah AS sudah memberlakukan tarif 100 untuk kendaraan listrik China. Ini menunjukkan bahwa pemerintah mensubsidi industri otomotif dan semakin meningkatkan ekspor kapasitas berlebihnya pada saat perusahaan-perusahaan AS sedang membangun lebih banyak mobil bertenaga baterai.

Departemen Perdagangan menolak berkomentar.

Lael Brainard, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengungkap bahwa ini menjadi upaya bagi pemerintahan Biden untuk "memperkuat industri otomotif AS."

China saat ini telah muncul sebagai pemimpin dalam kendaraan listrik dan komponen untuk mobil pintar.

BYD, misalnya, sudah menjual lebih banyak kendaraan listrik daripada Tesla pada kuartal keempat tahun lalu. Adapun produsen mobil global semakin bergantung pada pemasok China untuk teknologi yang dibutuhkan untuk kendaraan yang terhubung.

Sementara itu, China mengatakan pihaknya menghormati privasi data dan keamanan pelanggan asingnya serta prinsip persaingan yang adil.

Pembatasan baru ini akan diberlakukan oleh Departemen Perdagangan untuk mencegah perusahaan China mengumpulkan data tentang pengemudi AS, terutama individu, dan mengirimkannya kembali ke China.

Aturan tersebut juga akan secara efektif mencegah pemasok China membangun pijakan yang lebih besar di AS, memberi industri otomotif Amerika waktu untuk membangun rantai pasokan mereka sendiri untuk kendaraan yang terhubung atau connected vehicle.

Baca Juga: Spontaneous Combustion Bikin Deg-degan Pemilik Mobil Listrik, Wuling: Kami Nol Kasus Kebakaran

Proposal Departemen Perdagangan mencakup periode pengenalan bertahap yang berbeda untuk berbagai perangkat lunak dan komponen yang terpengaruh.

Rencananya, aturan tersebut akan berlaku pada akhir Januari 2025.

Selain sistem bantuan pengemudi dan kendaraan otonom, serta perangkat lunak yang melacak kendaraan dengan menggunakan pemetaan dan lokasi satelit, aturan tersebut akan mengatur perangkat keras untuk sistem komunikasi kendaraan.

Itu bisa mencakup hal-hal seperti sistem yang disebut V2X, yang digunakan mobil untuk berkomunikasi dengan infrastruktur jalan,sertacloud.

Topik Menarik