Aksi Tawuran Remaja di Kabupaten Kendal Berakhir Tragedi, Satu Orang Tewas
KENDAL,iNewsPantura.id – Tawuran antar kelompok remaja di Kabupaten Kendal Minggu dini hari (19/01/2025) memakan korban. Aksi tawuran menggunakan senjata tajam ini terjadi di jalan raya Pantura Bugangin hingga Jambearum Patebon.
Tawuran ini berakhir tragis dengan tewasnya salah satu pelaku yang terkena sabetan senjata tajam. Korban yang meninggal dunia diketahui berusia 18 tahun dan berasal dari Desa Korowelang Anyar, Kecamatan Cepiring.
Remaja tersebut diduga masih berstatus pelajar di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Kendal. Ia mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam dan tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat.
Video yang merekam aksi tawuran ini kemudian beredar luas di media sosial, menunjukkan kelompok remaja yang saling serang menggunakan senjata tajam. Dalam video tersebut, terlihat pula petugas PMI Kendal mengevakuasi korban yang terluka parah dan membawanya ke RSUD Soewondo untuk mendapatkan perawatan medis.
Petugas kepolisian juga tampak mengamankan senjata tajam yang digunakan dalam tawuran tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tawuran ini bermula di sekitar daerah Bugangin, tepatnya di dekat makam. Kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran saling mengejar dan berhamburan.
Sebagian melarikan diri ke arah barat, sementara sebagian lainnya berlari ke arah utara melewati samping makam Bugangin. Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut menyebutkan, tawuran itu dimulai sekitar pukul 03.30 WIB, ditandai dengan suara petasan dan teriakan para pelaku.
Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga ke depan Ruko Aqiqoh Nurul Hayat, Desa Jambearum Patebon, di mana salah satu pelaku akhirnya tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah celurit sepanjang sekitar 150 cm dan sepeda motor dengan nomor polisi H-6657-BLD yang diduga milik salah satu pelaku tawuran.
Adang Purnomo, salah seorang warga Perumda Kendal, mengungkapkan bahwa tawuran dan balap liar kerap terjadi di sepanjang jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum.
"Biasanya kalau tidak tawuran, ya ada balap liar antara Bugangin sampai Jambearum, terutama pada malam Jumat dan Sabtu," katanya.
Meski petugas kepolisian telah sering melakukan patroli, kelompok remaja tersebut tampaknya selalu mencari waktu yang tepat saat tidak ada patroli untuk melancarkan aksinya.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki lebih lanjut kejadian ini dan berupaya untuk menangkap para pelaku tawuran lainnya.
Tragedi ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah preventif guna menghindari terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.