Zainal Angkat Tradisi Sayyang Pattuddu, Tegaskan Pelestarian Budaya dan Infrastruktur di Polman

Zainal Angkat Tradisi Sayyang Pattuddu, Tegaskan Pelestarian Budaya dan Infrastruktur di Polman

Terkini | polman.inews.id | Selasa, 1 Oktober 2024 - 12:00
share

POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Zainal Abidin, calon Wakil Bupati Polewali Mandar, memulai rangkaian kampanyenya untuk Pilkada 2024 dengan menghadiri perayaan Maulid Nabi di Desa Karama, Senin (30/9/2024).

Dalam acara yang diwarnai dengan tradisi Sayyang Pattuddu, Zainal menyoroti pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari jati diri masyarakat Mandar.

Acara yang diikuti oleh lebih dari 50 kuda berhias megah tersebut, menampilkan anak-anak yang telah khatam Al-Qur’an dengan penuh semangat menari diiringi tabuhan rebana. Zainal Abidin memuji tradisi Sayyang Pattuddu yang telah menjadi simbol religius dan budaya sejak abad ke-16.

"Tradisi ini bukan hanya sekedar budaya, tapi juga warisan keagamaan yang menjadi identitas masyarakat Mandar. Kita harus menjaga dan melestarikannya di tengah arus modernisasi,” ujar Zainal dalam pidatonya.

Ia juga menekankan peran penting pemerintah dalam menjaga keberlangsungan tradisi ini agar tetap menarik bagi generasi muda. “Pemerintah harus hadir, bukan hanya untuk melestarikan, tetapi juga mengembangkan potensi budaya lokal kita," tambahnya.

Setelah acara di Karama, Zainal melanjutkan kampanye ke Desa Lemo Susu, di mana ia berbicara tentang urgensi pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.


Acara yang diikuti oleh lebih dari 50 kuda berhias megah tersebut, menampilkan anak-anak yang telah khatam Al-Qur’an dengan penuh semangat menari diiringi tabuhan rebana

"Akses jalan yang baik, ketersediaan air bersih, dan fasilitas pendidikan yang memadai harus menjadi prioritas pemerintah. Masyarakat membutuhkan akses yang lebih baik untuk mendukung aktivitas sehari-hari," tegasnya.

Zainal juga menghubungkan tradisi Sayyang Pattuddu dengan aspek seni dan keterampilan. "Di balik prosesi ini ada seni, budaya, dan kreativitas yang harus terus dikembangkan. Ini adalah bagian dari identitas Mandar yang tidak boleh hilang," ungkapnya.

Selain itu, di Kecamatan Alu, Zainal menyinggung persoalan kebersihan, terutama terkait masalah sampah yang menjadi perhatian warga setempat. Ia menjanjikan perbaikan sistem pengelolaan sampah jika terpilih bersama pasangannya, KH Syibli Sahabuddin.

"Kami punya pengalaman dalam pemerintahan yang bisa menjadi solusi untuk tantangan kebersihan di wilayah ini," jelasnya.

Zainal memperkenalkan tiga prinsip utama yang diusung dalam kampanye mereka, yaitu Mala (Mampu), Melo' (Mau), dan Mabbarakka (Berkah). "Ketiga prinsip ini akan menjadi pondasi utama kami dalam memimpin Polewali Mandar menuju masa depan yang lebih baik," tegas Zainal.


Zainal Abidin memuji tradisi Sayyang Pattuddu yang telah menjadi simbol religius dan budaya sejak abad ke-16

Kampanye ini juga didukung oleh Ustadz Hajrul Malik, Ketua DPW Partai Gelora, yang menyarankan pengembangan tradisi Sayyang Pattuddu sebagai festival budaya tahunan. Menurut Hajrul, festival ini berpotensi besar meningkatkan perekonomian daerah melalui pariwisata dan UMKM.

“Bayangkan jika perayaan Maulid dan Sayyang Pattuddu dijadikan festival budaya sebulan penuh, dengan dukungan pemerintah dalam pengorganisasian dan promosi. Ini bisa mendatangkan wisatawan dan mendongkrak ekonomi daerah,” jelas Hajrul Malik.

Ia percaya festival berbasis budaya lokal ini dapat memberikan dampak ekonomi signifikan jika dikelola dengan baik.

Dengan mengangkat tradisi Sayyang Pattuddu sebagai bagian dari kampanyenya, Zainal Abidin menunjukkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai budaya Mandar sembari mengedepankan pembangunan berkelanjutan.

Pendekatan ini diharapkan mampu membawa Polewali Mandar ke arah yang lebih baik, memadukan pelestarian budaya dengan kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

Topik Menarik