Prihatin ! Jenazah Dibawa Gunakan Motor karena Akses Jalan Tak Memadai dan Berlumpur

Prihatin ! Jenazah Dibawa Gunakan Motor karena Akses Jalan Tak Memadai dan Berlumpur

Terkini | portalaceh.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 13:37
share

JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Jenazah seorang warga di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, harus dibawa dengan sepeda motor melalui jalan berlumpur karena akses jalan yang tidak memadai.

Warga harus bergotong royong membawa jenazah tersebut ke luar desa dengan menempuh perjalanan sejauh 13 kilometer.

Kesulitan warga di Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, semakin terasa saat harus membawa jenazah warganya atau jika ada warganya yang sakit untuk dibawa ke luar desa.

Video yang direkam oleh warga pada Kamis (23/1/2025) lalu, menunjukkan betapa sulitnya proses membawa jenazah Wan Sepi, berusia 60 tahun yang hendak dimakamkan di kampung halamannya di luar desa.

Warga harus bergotong royong menandu jenazah menggunakan bambu beberapa kilometer, lalu melanjutkan membawa jenazah menggunakan sepeda motor sejauh 13 kilometer ke luar desa.

Akses jalan yang masih berupa tanah membuat sepeda motor kerap menyangkut, sehingga warga harus mencangkul terlebih dahulu agar sepeda motor bisa kembali berjalan.

Sementara itu, Wakil Bupati Kepahiang yang juga Bupati terpilih saat ini, Zurdi Nata mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi jalan menuju Desa Langgar Jaya.

"Beginilah kondisi infrastruktur jalan yang belum layak. Kita tak bisa berbuat banyak, APBD kita masih ada skala yang lebih prioritas," ujar Zurdi, Jumat (24/1/2025) kemarin.

APBD Pemkab Kepahiang, kata dia belum mampu membangun jalan tersebut saat ini.

Pemkab mengaku telah meminta bantuan kepada provinsi, namun belum ada kejelasan. Diketahui Desa Langgar Jaya dihuni sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

 

Kejadian jenazah dibawa menggunakan sepeda motor ini bukan pertama kali terjadi, namun sudah pernah terjadi sebelumnya. Warga harus menempuh jarak sejauh 13 kilometer menuju desa terdekat yang bisa dilalui dengan mobil.

Topik Menarik