Ridwan Kamil-Suswono Bakal Usulkan Kepulauan Seribu Jadi Kawasan Ekonomi Wisata Khusus

Ridwan Kamil-Suswono Bakal Usulkan Kepulauan Seribu Jadi Kawasan Ekonomi Wisata Khusus

Terkini | sindonews | Senin, 30 September 2024 - 06:57
share

Pasangan cagub-cawagub nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bakal mengusulkan Kepulauan Seribu sebagai kawasan Ekonomi Wisata Khusus. Hal itu bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat Kepulauan Seribu.

"Kepulauan Seribu kita usulkan sebagai kawasan Ekonomi Wisata Khusus. Itu gerbangnya di Ancol. Karena lahannya dimiliki oleh pemerintah provinsi maka aksesibilitasnya jauh lebih mudah untuk diatur," kata Ridwan Kamil (RK) seusai acara IdeaFest 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2024).

Pihaknya, kata RK, bakal menyediakan akses transportasi yang terintegrasi dengan MRT. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah berpindah moda transportasi saat bepergian atau plesiran ke Kepulauan Seribu. "MRT ujungnya juga ada di Ancol," katanya.

Baca juga: Paslon Ridwan Kamil-Suswono Komitmen Sejahterakan Warga Jakut dan Kepulauan Seribu

Selain Kepulauan Seribu, pasangan RIDO juga berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur di Jakarta Utara. "Jakarta Utara tetap akan disempurnakan, diperbaiki. Jangka pendek dihijaukan, jangka menengah akan kita kaji lebih matang. Kalau kurang banyak jalan, insya Allah diperbanyak," katanya.

Ridwan Kamil menilai, pembangunan infrastruktur yang paling logis memang akan lebih mudah dilakukan ke arah utara Jakarta. Ridwan Kamil menilai utara Jakarta masih memiliki lahan yang bisa dikembangkan.

Baca juga: 16 Kombes Pol Pecah Bintang Usai Dapat Promosi Jabatan dari Kapolri, Ini Nama-namanya

"Timur sudah padat dan lahannya terbatas, begitu juga dengan barat, dan selatan. Yang memungkinkan adalah ke utara dengan memaksimalkan salah satunya lewat lahan reklamasi. Utara secara takdir masih bisa direkayasa, itu poinnya," katanya.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini meminta kepada warga Jakarta untuk tidak selalu melihat reklamasi dari sisi buruk saja. Menurutnya, selama tidak merusak lingkungan reklamasi bisa mendatangkan kebaikan.

"Reklamasi itu jangan selalu dilihat buruk ya. Menjadi buruk itu kalau dia melanggar namanya prinsip-prinsip sustainable development. Selama tidak merusak lingkungan, Singapura melakukan, Jepang melakukan, Dubai melakukan, banyak negara melakukan. Yang penting yang dijaga prinsip-prinsip sustainable development," ucapnya.

Topik Menarik