Rusia Menjual Lebih Banyak Gas di Eropa Usai Memotong Pasokan Austria

Rusia Menjual Lebih Banyak Gas di Eropa Usai Memotong Pasokan Austria

Terkini | sindonews | Rabu, 20 November 2024 - 13:22
share

Aliran gas Rusia ke Austria telah ditangguhkan, lantaran adanya perselisihan harga. Akan tetapi berdasarkan sumber terkait dan data terbaru memperlihatkan, pembeli lain di Eropa turun tangan mengambil volume gas Rusia yang tidak terjual di Austria.

Rusia yang sebelum perang Ukraina merupakan pemasok gas tunggal terbesar ke Eropa, telah kehilangan sebagian besar pembelinya di benua itu karena Uni Eropa mencoba mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.

Namun gas Rusia masih dijual dalam volume besar ke Slovakia dan Hongaria, serta ke Republik Ceko yang tidak memiliki kontrak langsung. Sementara volume yang lebih kecil terus mengalir ke Italia dan Serbia.

Gazprom pada akhir pekan kemarin menghentikan pasokan ke OMV setelah perusahaan Austria itu mengancam akan menyita beberapa gas perusahaan negara Rusia sebagai kompensasi atas arbitrase yang telah dimenangkannya terkait perselisihan kontrak.

Aliran ke Austria masih ditangguhkan, akan tetapi pasokan harian secara keseluruhan ke Eropa melalui Ukraina - rute transit utama gas Rusia ke Uni Eropa - akan tetap pada level 42,4 juta meter kubik per hari. Hal itu dikonfirmasi oleh Gazprom seperti dilansir Reuters, dimana volume masih sama seperti biasanya.

Di sisi lain Austria telah menerima 17 mcm per hari sebelum cut-off, dan volume tersebut sekarang menemukan pembeli baru di Eropa. Perusahaan milik negara Slovakia SPP mengatakan, masih menerima gas dari Rusia dan menyarankan yang lain membeli lebih banyak karena masih ada "minat besar" pada gas Rusia di Eropa.

Sebuah sumber yang mengetahui seputar pasokan gas Rusia di Eropa mengatakan, gas Rusia masih lebih murah dari banyak sumber lainnya, sehingga volume Austria dapat dengan cepat dijual kembali.

Namun sumber tersebut menolak menyebutkan nama perusahaan yang membeli gas yang sebelumnya ditujukan untuk Austria. Austria mengaku memiliki stok gas yang berlimpah untuk menutupi kekurangan dan dapat mengimpor dari Jerman dan Italia bila diperlukan.

Hari Terakhir Gas Rusia di Benua Biru

Pasar gas Eropa cukup sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan masalah pasokan, seiring berakhirnya transit gas Rusia leway Ukraina pada akhir tahun.

Suhu yang lebih dingin di Eropa juga mendorong permintaan, yang menyebabkan penarikan dari lokasi penyimpanan gas UE lebih awal dari tahun lalu.

"Pasokan dan kondisi cuaca memicu kekhawatiran tentang stok gas akhir musim dingin, mengingat target penyimpanan Uni Eropa, mungkin menyiratkan kebutuhan untuk membeli volume (gas alam cair) yang signifikan di musim panas," kata ahli strategi komoditas senior BNP Paribas, Aldo Spanjer.

Harga gas bulan depan di hub TTF Belanda, harga patokan Eropa, ditutup pada 45,72 euro per megawatt jam pada hari Jumat, pekan kemarin untuk menyentuh level tertinggi dalam hampir setahun.

Pada masa puncaknya, Rusia memasok 35 gas Eropa, tetapi sejak perang Ukraina dimulai pada tahun 2022, Gazprom telah kehilangan pangsa pasar ke Norwegia, AS, dan Qatar.

Aliran perusahaan yang tersisa ke Eropa diperkirakan tidak akan berlanjut lebih lama, dengan pipa era Soviet melalui Ukraina akan ditutup pada akhir tahun ini karena Kiev tidak ingin memperpanjang perjanjian transit.

Pipa Yamal-Eropa melalui Belarus telah ditutup setelah konflik memenas, sementara Rusia menyalahkan AS dan Inggris atas ledakan di bawah Laut Baltik yang menutup rute Nord Stream.

Washington dan London telah membantah bahwa mereka meledakkan pipa. The Wall Street Journal melaporkan para pejabat Ukraina berada di balik serangan itu. Namun Kiev telah membantah hal itu.

Jika Ukraina menutup rute transit gas, pasokan Rusia yang mengalir deras bakal beralih ke Slovakia dan Hongaria, yang mendapatkan sebagian besar volumenya melalui pipa yang sebagian besar mengalir melalui Turki.

Topik Menarik