3 Efek Negatif Kecelakaan Jeju Air, Salah Satunya Berdampak Pada Maskapai Murah

3 Efek Negatif Kecelakaan Jeju Air, Salah Satunya Berdampak Pada Maskapai Murah

Global | sindonews | Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:01
share

Kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 orang menyebabkan sejumlah efek negatif. Ini merupakan kecelakaan pesawat terburuk yang terjadi di Korea Selatan (Korsel).

Jeju Air Penerbangan 2216 dari Thailand ke Korea Selatan mengalami kerusakan saat mendarat pada hari Minggu (29/12/2024), yang menyebabkannya menabrak penghalang beton dan terbakar.

Atas kecelakaan besar ini Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan tujuh hari berkabung nasional.

Penjabat Presiden Choi Sang-mok juga telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut dan pemeriksaan darurat terhadap seluruh sistem keselamatan penerbangan negara tersebut.

3 Efek Negatif Kecelakaan Jeju Air

1. Kemarahan Keluarga Korban

Ratusan kerabat korban kecelakaan pesawat Jeju Air marah karena belum dapat melihat jenazah kerabat mereka yang tewas akibat insiden tersebut.

Penjabat Presiden Korea Selatan lantas memerintahkan para penyelidik untuk segera mengungkapkan hasil identifikasi mereka kepada keluarga yang ditinggalkan.

Choi Sang-mok juga telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai penerbangan negara itu.

Kepala polisi jenderal Na Won-o menjelaskan penundaan itu disebabkan petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi secara hati-hati ke-179 korban, yang jasadnya dalam kondisi rusak parah dan tersebar dalam kecelakaan itu.

2. Berdampak pada Pasar Asuransi Penerbangan Global

Menjelang akhir tahun 2024, dunia penerbangan diguncang oleh beberapa kecelakaan pesawat yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Di mana salah satunya adalah kecelakaan Jeju Air yang menewaskan ratusan korban.

Kecelakaan ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan mengenai dampaknya terhadap pasar asuransi penerbangan global.

Meski demikian, sejumlah praktisi dan pengamat menilai jika insiden ini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap premi asuransi yang dibayarkan oleh maskapai.

Namun, dikhawatirkan akan ada potensi kenaikan premi asuransi risiko perang atau war risk insurance. Kenaikan ini tidak hanya dipicu oleh insiden pesawat, namun juga risiko perang.

3. Memiliki Dampak Buruk terhadap Maskapai Pesawat Murah

Kecelakaan Jeju Air ini membuat banyak masyarakat mulai hilang kepercayaan terhadap maskapai murah. Berita ini diungkapkan media Korsel, Yonhap dan Korea JoongAng.

Kini manajemen maskapai penerbangan murah (LCC) cemas pada penurunan penumpang. Pejabat di LCC lain menyebut, manajemen berbagai maskapai telah menggelar rapat internal selepas kecelakaan pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Jeju Air.

Tak cuma maskapai, jenis pesawat juga jadi perhatian. Banyak calon penumpang memilih batal terbang saat tahu pesawatnya Boeing 737-800.

Topik Menarik