Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X Ada Kaitannya dengan Rencana Mega-Prabowo Bertemu, Motif Batik Jadi Sorotan
Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (15/1/2025) menyedot perhatian masyarakat. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu terjadi saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan segera bertemu.
Lalu, apakah pertemuan Jokowi dengan Sri Sultan tersebut ada kaitannya dengan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati?
“Kemungkinan ke arah itu ada, menimbang Sultan punya relasi yang baik dengan semua elite termasuk Ibu Mega,” kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada SindoNews, Sabtu (18/1/2025).
“Artinya arahan Sultan menjadi aktor yang menjembatani ‘rekonsiliasi politik’ antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi menguat di tengah pertemuan dengan Pak Prabowo,” sambungnya.
Agung menambahkan, walaupun secara keseluruhan mestilah Sultan dan Jokowi juga membahas soal-soal kebangsaan dan kerakyatan.
Motif Batik Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi Jadi Sorotan
Pemerhati Multimedia, Telematika, AI, dan OCB Independen KRMT Roy Suryo mengatakan makna batik Naga (Antaboga) yang dipakai Jokowi dan batik Gringsing yang dikenakan Sri Sultan banyak menjadi pertanyaan netizen dan masyarakat.
“Antaboga atau Sang Hyang Antaboga dalam pewayangan berwujud naga dengan mahkota yang mengenakan kalung emas dalam mitologi Jawa dan Bali. Makhluk ini dianggap sangat sakti dan bisa menjelma sebagai manusia, bahkan gempa bumi dianggap sebagai peristiwa akibat Antaboga menggerakkan ekornya,” kata Roy dalam keterangan tertulisnya.
Dia menuturkan, Antaboga dikisahkan menolong Pandawa Lima dan Dewi Kunti dari kebakaran yang dibuat oleh Sengkuni dan Kurawa.
“Sedangkan Batik Gringsing berasal dari kata bahasa Jawa ‘Gringsing’ yang berarti ‘gring’ (sakit) dan ‘sing’ (tidak), di mana secara harfiah berarti tidak sakit atau terbebas dari penyakit," kata Roy.
Dia menjelaskan, batik Gringsing dipercaya telah ada sejak zaman Mataram Kuno dan memiliki hubungan erat dengan simbolisme spiritual dalam kebudayaan Jawa. “Motif ini sering diasosiasikan dengan perlindungan dari energi negatif dan membawa kedamaian, keseimbangan serta kesehatan,” ujarnya.
Dalam konteks budaya Jawa, lanjut Roy, batik ini sering digunakan dalam ritual atau acara penting karena diyakini memiliki nilai spiritual yang membawa keberuntungan dan harmoni. “Kesimpulannya jelas, makna keseluruhan antara batik Gringsing yang dikenakan Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Raja Jawa (Asli) saat menerima Jokowi pada hari Rabu Legi (15/1/2025) kemarin di Kraton Kilen, bukan kepatihan,” pungkasnya.