Meghan Markle Bikin Masalah Lagi, Blak-blakan Sindir Donald Trump
Meghan Markle kembali membuat masalah dengan secara blak-blakan menyindir Presiden AS terpilih, Donald Trump. Meghan bersama suaminya, Pangeran Harry membuat pernyataan tentang kebijakan Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan Threads.
Meghan Markle dan Pangeran Harry mengkritik keputusan Meta yang menyingkirkan pemeriksaan fakta pihak ketiga. Mereka menuding langkah tersebut sebagai upaya yang membiarkan lebih banyak pelecehan dan menormalkan ujaran kebencian.
Dalam pernyataannya, pasangan ini secara tegas menyampaikan kekhawatiran mereka atas dampak kebijakan tersebut terhadap penyebaran informasi palsu di dunia maya. Kritik ini memicu reaksi beragam.
Dilansir dari Geo TV, Senin (20/1/2025), termasuk dugaan adanya potensi ketegangan baru antara mereka dan Donald Trump.
Foto/Getty ImagesNick Ede, seorang ahli strategi branding, dalam wawancaranya dengan Newsweek menyebut langkah Meghan dan Harry ini sebagai langkah berani namun penuh risiko.
"Sayangnya, mungkin ada dampak buruk dari ini, terutama dengan Trump, Anda tahu, mengusik beruang raksasa ini dan tidak mengharapkan sesuatu sebagai balasannya,” kata Ede.
Ede juga menyinggung kemungkinan Trump menggunakan isu lain untuk menyerang pasangan Sussex tersebut.
“Trump akan melihat ini sebagai pertempuran yang ingin dimenangkannya dan berpotensi akan menargetkan mereka dengan cara apa pun yang dilakukannya,” ujarnya.
“Kita tahu bagaimana Trump dan ia mengatakan bahwa ia ingin melihat bagaimana Pangeran Harry, yang telah mengonsumsi narkoba (seperti yang ia tulis dalam memoarnya, Spare), dapat memperoleh kewarganegaraan di AS,” tandasnya.
Sementara itu, baik Meghan Markle maupun Pangeran Harry belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait spekulasi dampak pernyataan mereka terhadap hubungan dengan Trump.
Namun, pernyataan kritis mereka terhadap Meta ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan pasangan tersebut. Di mana sebelumnya juga kerap mendapat kritik dari berbagai pihak atas sikap vokal mereka terhadap isu-isu sosial dan politik.