Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Laporan pemerintah yang baru saja dirilis mengungkap, bahwa Rusia masih memiliki cadangan minyak besar selama beberapa dekade ke depan. Selain itu gas alam Rusia cukup untuk bertahan satu abad, dan batu bara bisa terus menghasilkan sepanjang 500 tahun dengan tingkatan produksi saat ini.
'Strategi Energi Rusia hingga 2050' – sebuah dokumen yang menguraikan visi negara untuk sektor energi dan tanggapan terhadap tantangan global – disetujui oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin.
"Dengan cadangan terbesar di dunia, Rusia berada di posisi yang baik untuk memasok sumber daya energi tradisional ke pasar global dan mempertahankan perannya sebagai produsen utama," kata laporan itu seperti dilansir RT.
Rusia memiliki lebih dari 31 miliar ton cadangan minyak yang terbukti, cukup untuk produksi lebih dari 65 tahun pada tingkat saat ini. Ini menempati peringkat ketiga secara global dalam cadangan minyak dan kedua dalam output, terhitung 10 dari pasokan dunia, tambah laporan itu.
Disebutkan juga Rusia menyimpan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara signifikan untuk mempertahankan produksi minyak dan kondensat tidak kurang dari 540 juta ton per tahun dan membangun kapasitas cadangan untuk merespons secara fleksibel terhadap pergeseran permintaan global.
Untuk urusan gas alam, Rusia memimpin dunia dengan cadangan 63,4 triliun meter kubik dan merupakan produsen terbesar kedua, menyumbang 16 dari produksi global. Cadangan saat ini akan mencakup 100 tahun produksi, yang dicatat dalam laporan tersebut.
Sumber daya batu bara negara yang dipimpin Vladimir Putin itu diperkirakan mencapai 272,7 miliar ton, cukup untuk bertahan lebih dari 500 tahun. Rusia menempati urutan kelima dalam cadangan batu bara global dan keenam dalam produksi.
Rusia juga merupakan pemain utama dalam uranium, dimana memegang 705.000 ton – cadangan terbesar keempat di dunia – dan menyumbang 5 dari produksi global. Cadangan tersebut memastikan operasi sektor energi nuklir Kremlin yang stabil.
Laporan itu juga mengatakan bahwa meningkatnya permintaan untuk lithium, nikel, tanah jarang, aluminium, dan logam lainnya, akan membuka "peluang baru" untuk pengembangan sumber daya mineral Rusia yang efisien.
Strategi energi menguraikan langkah-langkah percepatan proyek infrastruktur dan menciptakan kondisi untuk mengalihkan ekspor minyak, gas, dan produk olahan ke pasar baru yang "ramah". Rencananya termasuk memperluas kapasitas transshipment di pelabuhan Arktik dan Timur Jauh melalui Rute Laut Utara.
Dokumen tersebut juga mengupas skenario stres, termasuk pergeseran global yang lebih cepat ke energi terbarukan pada tahun 2050. Akan tetapi mengatakan risikonya rendah karena akan membutuhkan penurunan 20 dalam penggunaan energi dan tiga kali lipat investasi dalam alternatif, menempatkan beban berat pada konsumen dan ekonomi dunia.
Laporan tersebut menekankan bahwa bahan bakar fosil diperkirakan akan tetap menjadi tulang punggung pasokan energi global setidaknya hingga tahun 2050. Gas alam cair diproyeksikan memainkan peran yang semakin penting dalam perdagangan global karena logistiknya yang fleksibel, meningkatkan persaingan di pasar.