Serdik Sespimmen Polri Sowan ke Solo, Bukti Nyata Kedekatan Polisi dan Jokowi?

Serdik Sespimmen Polri Sowan ke Solo, Bukti Nyata Kedekatan Polisi dan Jokowi?

Nasional | sindonews | Jum'at, 25 April 2025 - 08:46
share

Kunjungan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri ke kediamaan Joko Widodo (Jokowi) di Solo, dinilai mengonfirmasi adanya kedekatan Korps Bhayangkara dengan Presiden ke-7 RI tersebut. Pertemuan itu memunculkan pertanyaan publik terkait independensi institusi kepolisian.

Pandangan ini disampaikan pengamat militer Selamat Ginting dalam siniar yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun bertajuk Buntut Peserta Sespimmen ‘Matur’ ke Rumah JKW: Ganti Kapolri, dikutip, Jumat (25/4/2025). Pengutipan telah seizin Selamat Ginting.

Selamat Ginting mengaku terkejut dengan kunjungan tersebut, sebab Jokowi tidak berlatar belakang dari militer atau polisi.

"Jadi di bulan Syawal ini, bulan yang harusnya saling memaafkan, publik sudah tidak peduli lagi dengan hal itu terkait dengan Jokowi. Tapi begitu tiba-tiba peserta didik Sespimmen itu mendatangi rumah Jokowi, maka ini seperti membenarkan premis bahwa polisi itu punya keterkaitan yang sangat erat dengan Jokowi begitu ya," katanya.

Jika kunjungan Serdik Sespimmen Polri berdalih belajar mengenai leadership, maka mengapa hanya Jokowi yang dikunjungi. Apalagi, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berasal dari militer.

"Kenapa hanya Jokowi saja yang dikunjungi? Berani nggak kemudian Kapolri memerintahkan peserta didik Sespimmen Polri ini mendatangi mantan presiden lainnya, Megawati Soekarnoputri? Apa ia berani mendatangi mantan presiden SBY, ya kan. Nah, ini kan kemudian orang akan membandingkan, oh ini bener-bener ya, kemudian terutama di wilayah Jawa Tengah ini, indikasi polisi sangat dekat dengan Jokowi," ujarnya.

Dalam siniar berjudul Prabowo Akan Bersihkan Para Loyalis Jokowi yang ditayangkan kanal YouTube 2045 TV, Selamat Ginting juga menyoroti jabatan Kapolri yang telah diemban Jenderal Listyo Sigit Prabowo cukup lama, selama empat tahun. Menurutnya, Listyo Sigit merupakan Kapolri terlama sejak Reformasi.

"Usinya baru akan 56 (tahun) pada Mei nanti (2025). Di era Reformasi, (Kapolri) terpanjang ini. Apa iya (akan terus dipertahankan), dia pensiunnya masih 2 tahun lagi neh," kata Selamat Ginting.

Jurnalis senior dan akademisi Universitas Nasional (Unas) itu berkeyakinan akan ada pergantian Kapolri tahun ini. Menurutnya, bisa saja Presiden Prabowo Subianto memberikan tugas baru sebagai Duta Besar.

Sebagai penggantinya, Selamat Ginting menilai ada sosok yang cocok untuk menjabat Kapolri. Salah satunya adalah Komjen Ahmad Dhofiri yang saat menjabat sebagai Wakapolri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 itu pernah menjadi sorotan publik tergabung dalam Tim Khusus yang mengungkap kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang menyeret mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo dan sejumlah anak buahnya.

Menurut Selamat Ginting, Ahmad Dhofiri berani bersikap tegas dalam kasus Ferdy Sambo. Ia mengancam akan keluar jika kalau rekomendasi tidak dijalankan, sehingga akhirnya Ferdy Sambo dipecat dari Polri.

"Kayaknya untuk membenahi Polri, Dhofiri dulu. Sesuai kebutuhan. Dia memang mau pensiun tahun ini, tapi kan ada jalan keluar tadi (UU Polri), dapat diperpanjang sampai 60 tahun apabila dibutuhkan dan memiliki keahlian khusus. Prabowo bisa gunakan pasal ini," katanya.

Topik Menarik