Hadir di Pemakaman Mudrick Sangidu,  Kusumo Putro Ingat Dapat Nasehat

Hadir di Pemakaman Mudrick Sangidu,  Kusumo Putro Ingat Dapat Nasehat

Terkini | sragen.inews.id | Senin, 20 Januari 2025 - 18:20
share

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Tokoh masyarakat Kota Solo, BRM Kusumo Putro ikut mengantar jenazah pendiri Yayasan Mega Bintang, Mudrick SM Sangidu, di pemakaman TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) sekira pukul 13.30 WIB.

Mudrick meninggal dunia di RS Indriati Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, pada Minggu (19/1/2025) sekira pukul 14.00 WIB. Almarhum tutup usia di umur 81 tahun lantaran sakit-sakitan sejak beberapa pekan terakhir.

"Innalilahi wa Inna ilaihi raji’un. Beliau semasa hidupnya merupakan tokoh yang sangat hebat tidak hanya di Kota Solo, tapi di Indonesia. Bapak Mudrick adalah seorang tokoh nasionalis yang gigih di garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil," kata Kusumo.

Dalam pandangan Kusumo, Mudrick banyak mengukir sejarah di Kota Solo.  Pada saat dirinya menggelar deklarasi Ormas Front Pembela Pancasila (FPP) beberapa tahun silam, Mudrick hadir bersama tokoh-tokoh lain ikut mendukung acara itu di Taman Sriwedari, Solo.

"Terakhir saya berkomunikasi dengan beliau sekira 1,5 bulan lalu. Satu hal yang paling berkesan dari beliau kepada saya adalah nasehatnya, yaitu meminta agar saya terus berjuang membela rakyat kecil yang tertindas untuk mendapat keadilan hukum," kata Kusumo yang kini memiliki Firma Hukum Dr. BRM Kusumo Putro SH, MH & Partner.

Ia menyatakan, Kota Solo ikut berduka atas meninggalnya Mudrick yang selama ini dikenal luas sangat peduli dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan kemanusian untuk, terutama untuk masyarakat kecil atau wong cilik yang tertindas.

"Bapak Mudrick ini sudah seperti ayah angkat saya sendiri. Beliau juga selalu memperlakukan saya seperti anaknya sendiri. Saya berdo'a semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik disisi Allah, diampuni segala dosa dan diterima amal kebaikannya dengan balasan surga. Saya akan lanjutkan perjuangan beliau," tegas Kusumo.

 

Ditempat yang sama, putri nomor tiga Mudrick, Diani Kartini menuturkan riwayat kesehatan ayahnya sebelum meninggal dunia. Disebutkan, pada Nopemper 2024 sudah pasang ring jantung untuk menopang kesehatannya. Mengingat faktor usia, Mudrick juga mengalami penurunan nafsu makan hingga mengakibatkan sering sakit-sakitan.

"Nafsu makannya berkurang. Selain itu, bapak juga pernah sakit hingga kakinya harus dioperasi dan masih dalam perawatan. Karena bapak sudah sepuh (usia lanjut), ada ketidakseimbangan elektrolit hingga kemudian harus dirawat di rumah sakit," ungkap Diani yang juga seorang dokter.

Mudrick meninggal dunia di rumah sakit setelah hampir satu bulan lamanya  menjalani perawatan disana. Menurut Diani, saat dirumah sakit semangat ayahnya untuk sembuh sangat luar biasa.

"Bapak selalu menanyakan hasil laboratorium. Bapak sangat luar biasa semangatnya, sampai akhir hayatnya masih tetap menanyakan hasil laboratorium," ungkapnya.

Dimata Diani, ayahnya adalah sosok yang sangat luar biasa. Selalu menempatkan nilai-nilai kejujuran hitam-putih diatas segalanya, bukan abu-abu.

"Bapak selalu mengajarkan kepada kami anak-anaknya, untuk mengutamakan keadilan. Bapak sangat tidak suka dengan kesewenang-wenangan. Saya bangga sekali sebagai anak beliau, saya dirawat hingga bisa menjadi dokter, dan saya tidak bisa membalasnya," pungkasnya.

Topik Menarik