Suara Syahdu Azan di Sekolah Wijaya Putra, Upaya Bentuk Generasi Muda yang Mampu Jadi Bilal Andal

Suara Syahdu Azan di Sekolah Wijaya Putra, Upaya Bentuk Generasi Muda yang Mampu Jadi Bilal Andal

Terkini | surabaya.inews.id | Rabu, 8 Januari 2025 - 09:40
share

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Suasana di Sekolah Wijaya Putra terasa berbeda. Sayup-sayup, suara azan mendayu-dayu terdengar dari Musholla Riyadhus Shalihin, mengisi udara dengan keindahan spiritual yang memukau. Suara itu bukan dari pengeras suara masjid, melainkan lantunan azan dari para siswa yang berkompetisi dalam lomba azan dan bilal.

Lomba ini merupakan bagian dari kegiatan keagamaan sekolah, yang bertujuan meningkatkan keimanan sekaligus mengasah keterampilan siswa dalam melantunkan panggilan ibadah. Kegiatan ini disambut antusias oleh puluhan peserta dari berbagai tingkat kelas, yang dengan penuh penghayatan mempersembahkan kemampuan terbaik mereka.

Dewan juri, terdiri dari guru agama, memberikan penilaian ketat berdasarkan tajwid, kefasihan, dan penghayatan peserta. Tidak hanya lomba azan, kompetisi ini juga mencakup lomba bilal, yang bertujuan menumbuhkan pemahaman siswa akan pentingnya peran bilal dalam kehidupan umat Muslim.

Menurut H. Hasmuniasyim, salah satu dewan juri, bilal memiliki peran penting dalam melengkapi ibadah salat Jumat.

“Dalam setahun, kita memiliki 52 hari Jumat. Tidak mungkin satu bilal bisa melayani setiap pekannya. Oleh karena itu, lomba ini kami selenggarakan untuk mencetak generasi bilal yang andal, baik untuk sekolah maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.

Lomba azan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab setiap Muslim sebagai pemimpin. Dewan juri menekankan bahwa azan adalah simbol keberanian, keikhlasan, dan komitmen dalam menyampaikan pesan agama.

"Azan bukan hanya seruan salat, tetapi juga cerminan keberanian dan tanggung jawab. Dengan melatih keberanian ini, diharapkan generasi muda Muslim mampu membawa nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sehari-hari," tambah Hasmuniasyim.

 

Dalam lomba ini, para siswa tidak hanya dilatih untuk melantunkan azan atau menjadi bilal. Mereka juga diajak memahami pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan.

“Gunakan kesempatan sesuai dengan passion-mu. Jangan biarkan ilmu yang kamu miliki hanya tertahan dalam dirimu. Tunjukkan kemampuanmu agar ilmu itu bermanfaat bagi orang lain,” pesan H. Hasmuniasyim kepada para peserta.

Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk generasi Muslim yang tidak hanya mahir dalam ibadah, tetapi juga tangguh dalam membawa nilai-nilai Islam ke lingkungan mereka. Suara azan yang melantun di Musholla Riyadhus Shalihin hari itu bukan sekadar panggilan ibadah, tetapi juga gema harapan bagi masa depan generasi muda Muslim.

Penulis:

Donna Alifia CantikaJurnalis SMA Wijaya Putra Surabaya

Topik Menarik