Deklarasi Digital Bangkok, Harapan dan Tantangan Menuju ASEAN Digital yang Berkeadilan
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Bayangan masa depan digital ASEAN tergambar jelas dalam Deklarasi Digital Bangkok, sebuah dokumen penting yang lahir dari Pertemuan ke-5 Menteri Digital ASEAN (ADGMIN) di Thailand.
Indonesia, melalui Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, memberikan dukungan penuh, menandai komitmen untuk membangun ruang digital yang aman, inovatif, dan yang terpenting inklusif. Namun, jalan menuju visi ini penuh tantangan.
Ulul Albab, akademisi Universitas Dr. Soetomo dan Ketua ICMI Jawa Timur, melihat Deklarasi Bangkok sebagai titik tolak yang kuat.
“Ini lebih dari sekadar dokumen; ini adalah refleksi tekad kolektif ASEAN untuk menciptakan ekosistem digital yang benar-benar berkeadilan,” ujarnya.
Deklarasi tersebut menetapkan langkah-langkah strategis, termasuk perang melawan kejahatan siber, pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang bertanggung jawab, dan yang paling krusial: perluasan akses internet berkualitas tinggi ke seluruh pelosok ASEAN.
Indonesia: Potensi Raksasa, Tantangan Nyata
Indonesia, sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN, memiliki potensi luar biasa. Inisiatif Indonesia Digital Vision (IDV) merupakan langkah berani untuk memperluas konektivitas, meningkatkan literasi digital, dan membina talenta digital.
Ulul Albab optimistis IDV adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, menjangkau hingga ke desa-desa terpencil.
"Bayangkan, potensi ekonomi yang terbangun dari konektivitas yang merata!” ucapnya.
Namun, optimisme ini diimbangi oleh kesadaran akan tantangan yang membayangi. Untuk itu Ulul Albab menekankan kesenjangan digital yang masih menganga antara perkotaan dan pedesaan.
“Akses internet yang tidak merata bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi hambatan besar bagi inklusi digital,” tegasnya.
Selain itu, perkembangan pesat AI dan teknologi digital menimbulkan kekhawatiran akan keamanan data pribadi.
“Regulasi yang komprehensif dan penegakan hukum yang tegas sangat dibutuhkan untuk melindungi warga dari penyalahgunaan teknologi,” tambahnya.
Kolaborasi: Jembatan Menuju Kesuksesan
Shin Tae-yong Emosi Disuruh Bandingkan Timnas Vietnam Era Kim Sang-sik dengan Philippe Troussier
Jalan menuju ASEAN digital yang ideal tidak bisa ditempuh sendiri. Ulul Albab menekankan pentingnya kolaborasi.
“Transformasi digital yang sukses hanya mungkin terwujud melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan yang tak kalah penting – masyarakat itu sendiri,” katanya. Masyarakat harus dibekali literasi digital yang memadai dan kesadaran akan keamanan siber.
Langkah Menuju Masa Depan
Ketua ICMI Jatim ini pun memberikan rekomendasi yang jelas dan terarah. Pemerataan infrastruktur digital harus menjadi prioritas utama.
“Inisiatif digital harus benar-benar inklusif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Keterlibatan aktif dari sektor non-pemerintah, seperti komunitas digital dan UMKM, sangat penting dalam perencanaan dan implementasi kebijakan digital yang berkelanjutan.
Deklarasi Digital Bangkok bukan hanya sekadar dokumen, tetapi peta jalan menuju masa depan digital ASEAN yang lebih adil dan sejahtera. Kesuksesannya bergantung pada komitmen dan kolaborasi semua pihak.