Weekend Story: 3 Srikandi Bertarung di Pilgub Jatim, Siapa Menang?

Weekend Story: 3 Srikandi Bertarung di Pilgub Jatim, Siapa Menang?

Terkini | inews | Minggu, 1 September 2024 - 07:01
share

JAKARTA, iNews.id - Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024 menjadi sorotan karena menghadirkan tiga calon gubernur perempuan yang siap bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan. Ketiga srikandi ini, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.

- Khofifah Indar Parawansa merupakan petahana yang kembali mencalonkan diri bersama Emil Elistianto Dardak. Khofifah memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Sosial (Mensos) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepemimpinan tegas dan berpengalaman membuatnya menjadi salah satu kandidat kuat dalam Pilgub Jatim kali ini.

- Tri Rismaharini, akrab disapa Bu Risma merupakan mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjabat sebagai Mensos. Risma dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat dan berbagai inovasi telah dia terapkan di Surabaya.

Keputusannya untuk maju dalam Pilgub Jatim menunjukkan komitmennya untuk membawa perubahan positif di tingkat provinsi. Dala pilgub ini Risma berpasangan dengan KH Zahrul Azhar Asad (Gus Hans).

Infografis 3 Srikandi Bertarung di Pilgub Jatim. (Foto: Dok. iNews.id).
Infografis 3 Srikandi Bertarung di Pilgub Jatim. (Foto: Dok. iNews.id).

- Luluk Nur Hamidah merupakan anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga memiliki latar belakang akademis sebagai dosen. Luluk dikenal sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan isu-isu sosial lainnya.

Kehadirannya dalam Pilgub Jatim menambah warna tersendiri dalam kontestasi politik 2024. Dalam Pilgub ini dia berpasangan dengan Lukmanul Hakim.

Pertarungan antara ketiga perempuan ini tidak hanya menarik perhatian karena gender mereka, tetapi juga karena visi dan misi yang dibawa untuk Jatim. Masyarakat Jatim, yang dikenal sebagai basis muslim tradisional, menunjukkan keterbukaan semakin besar terhadap kepemimpinan perempuan.

Ini menjadi momen bersejarah yang menunjukkan kemajuan dalam kesetaraan gender di ranah politik Indonesia. Siapa dari ketiga Srikandi ini yang berpeluang menang?

Berebut Suara Nahdliyin Penentu Kemenangan

Pengamat politik dari Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, tiga pasangan calon ini memiliki irisan pemilih yang berhimpitan. Terutama, kata dia pemilih kalangan perempuan.

"Pilgub Jatim sangat menarik karena diikuti tiga cagub perempuan," ujar Adi kepada iNews.id.

Menurutnya, yang lebih berhimpitan pemilihnya antara Khofifah dengan Luluk yang sama-sama menyasar ceruk pemilh nahdliyin. Selain itu, lanjut dia Risma melalui Gus Hans juga menyasar pemilih nahdliyin.

"Jadi ini sangat menarik. Tiga paslon berebut suara nahdliyin," ucapnya.

Sementara itu pengamat politik dari Survei dan Poling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menjelaskan, peta kekuatan politik ketiga srikandi tersebut.

Khofifah Indar Parawansa yang merupakan petahana dinilai lebih menguntungkan. Suara perempuan diprediksi akan lebih dominan, termasuk suara nahdliyin.

Apalagi, kata dia Khofifah diusung oleh koalisi pemenang Pilpres 2024, yaitu KIM plus menambah peluang Khofifah untuk menang sekali lagi di Pilgub Jatim November 2024.

"Saat ini Khofifah masih menjadi calon gubernur terfavorit juara di Pilgub Jatim karena di dalam perhelatan pilkada, jika kinerja petahana mencapai 70 persen, biasanya akan terpilih kembali di periode keduanya," kata Igor yang juga Dosen Fisip Universitas Jayabaya.

Selain itu, dia juga menilai sosok Tri Rismaharini menjadi lawan cukup diperhitungkan. Risma merupakan wanita pertama menjadi pemimpin di Surabaya yang dipilih dalam pilkada sebelumnya.

"Karakter Risma akan lebih disukai oleh pemilih laki-laki, tegas, pernah menjabat sebagai Walikota Surabaya, diusung oleh mesin parpol yang solid (PDIP), mendapat suara mayoritas dari simpatisan Bung Karno di Jatim," ucapnya.

Sementara untuk Luluk Nur Hamidah dia menilai bisa mendapat sebagian suara PKB dari kelas menengah warga Jatim yang berpendidikan.

"Namun begitu, Luluk diprediksi akan menempati posisi underdog dalam Pilgub Jatim 2024. Bahkan Luluk sebagai kader PKB juga gagal dalam Pileg 2024. Luluk maju caleg DPR RI dari daerah pemilihan Jateng IV meliputi Wonogiri, Karanganyar dan Sragen," ucapnya.

Sosialisasi politik dan tingkat pengenalan Luluk di Jatim juga dinilai paling rendah jika dibandingkan dengan Khofifah dan Risma. "Sama halnya dengan PKB yang sejak pilkada digelar langsung, calon PKB di Pilgub Jatim belum pernah menang. Padahal, Jatim basis massa utama PKB," katanya.

Topik Menarik