Masyarakat Kini Bisa Ketahui Obat yang Cocok Lewat Informasi Genomik

Masyarakat Kini Bisa Ketahui Obat yang Cocok Lewat Informasi Genomik

Terkini | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 08:00
share

SALAH satu pemanfaatan data genomik dalam program Biomedical dan Genome Science Initiative (BGSi) melalui SatuDNA adalah kemampuan untuk mengetahui jenis obat yang paling cocok sesuai dengan kondisi individu secara pasti. Hal ini akan memudahkan dokter dalam memberikan resep obat yang tepat sekaligus meminimalkan efek samping.

Informasi mengenai kecocokan obat diperoleh dari hasil analisis farmakogenomik. Farmakogenomik adalah penggunaan informasi genomik untuk memilih dan mempersonalisasi penggunaan obat, guna menghindari reaksi yang merugikan serta mengoptimalkan kemanjuran obat.

Project Management Officer BGSi Irene Lorinda Indalao, SSi, MSc, PhD menyampaikan, laporan farmakogenomik ini dapat diperoleh oleh partisipan program BGSi yang ikut serta dalam pengambilan sampel darah. Setelah pengambilan sampel, akan dilakukan analisis genetik.

“Semua partisipan BGSi melalui SatuDNA akan mendapatkan hasil analisis farmakogenomik tanpa dipungut biaya, sehingga diketahui obat yang cocok dengan efek samping yang minimal berdasarkan genetika dari partisipan,” ujar Irene di Jakarta, Senin 23 September 2024 sebagaimana dirangkum dari laman resmi Kemenkes.

Farmakogenomik merupakan salah satu komponen utama dalam pengobatan presisi, yang mempelajari bagaimana DNA seseorang memengaruhi cara tubuh merespons obat. Hasil analisis farmakogenomik ini dapat membantu meningkatkan hasil perawatan kesehatan dengan mengidentifikasi target obat baru dan membantu mengetahui apakah suatu obat bermanfaat dan aman untuk dikonsumsi.

Program BGSi melalui SatuDNA, yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik yang memiliki kondisi medis tertentu maupun yang sehat. Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur SatuDNA di aplikasi SATUSEHAT Mobile dengan akun yang telah terverifikasi.

“Partisipasi BGSi bersifat terbuka untuk umum, sukarela dan tanpa biaya apabila sesuai dengan kriteria inklusi. Tidak ada batas waktu tertentu dalam mengajukan diri sebagai partisipan,” kata Irene.

“Semua partisipan yang bergabung akan dijelaskan mengenai program dan manfaat yang akan diterima, termasuk informasi mengenai keamanan data dan pemanfaatan data yang akan digunakan. Apabila partisipan setuju untuk bergabung, masing-masing partisipan akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan (informed consent)," ujarnya.

Topik Menarik