Niat Puasa Senin Kamis hingga Doa Berbuka

Niat Puasa Senin Kamis hingga Doa Berbuka

Terkini | okezone | Senin, 2 Desember 2024 - 01:19
share

JAKARTA - Sebelum menjalankan puasa Senin-Kamis, umat Islam harus membaca niat terlebih dahulu. Niat bisa diucapkan di dalam hati.

Berikut bacaan niat puasa Senin

Arab-Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnati yaumil itsnaini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah Ta'ala."

- Niat puasa Kamis

Arab-Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnati yaumil khamisi lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah Ta'ala."

Melansir Muslim.or.id, niat puasa Senin cukup diucapkan di dalam hati. Jadi jika di hati sudah berkehendak ingin menjalankan puasa keesokan harinya, maka sudah disebut berniat.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Muhammad Al Hishni. Ia mengatakan:

Artinya: "Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan." (Lihat kitab Kifayatul Akhyar halaman 248)

Muhammad Al Khotib pun menerangkan hal sama.

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Namun niat letaknya di hati. Niat tidak cukup di lisan. Bahkan tidak disyaratkan melafazkan niat. Sebagaimana telah ditegaskan dalam Ar-Roudhoh." (Al Iqna', 1: 404)

Keutamaan puasa Senin Kamis sangat luar biasa. Ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits sahih Nabi Muhammad Saw:

1. Menjalankan sunnah Nabi

Dengan mengerjakan puasa Senin-Kamis, menjalankan sunnah Nabi Muhammad Saw. Dalam riwayat Usamah bin Zaid, Nabi bersabda:

. . .

Artinya: "Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, Engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira Engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang Engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.' Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab, 'Senin dan Kamis.' Lalu Beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (kepada Allah Subhanahu wa ta'ala). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa'." (HR An Nasai Nomor 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)

Topik Menarik