Tak Senang Jadwal Piket Jaga, Orang Tua Koas Terlibat Pemukulan Rekan Sejawat Koas di Palembang

Tak Senang Jadwal Piket Jaga, Orang Tua Koas Terlibat Pemukulan Rekan Sejawat Koas di Palembang

Terkini | palembang.inews.id | Jum'at, 13 Desember 2024 - 00:20
share

PALEMBANG, iNewspalembang.id Gara-gara persoalan jadwal piket jaga pada salah satu rumah sakit di Kota Palembang, membuat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) yang merupakan koas menjadi korban pemukulan.

Bahkan, peristiwa pemukulan di caf yang berada di wilayah Jalan Demang Lebar Daun pada Selasa (10/12/2024) lalu tersebut, terekam dalam video hingga menjadi viral.

Korban pemukulan itu adalah ketua kelompok koas (chief koass) stase anak, berinisial Lf, sedangkan pelaku pemukulan itu diduga supir dari orang tua koas berinisial LA, yang sebelumnya tak senang dengan jadwal piket jaga yang dibuat korban Lf.

Berdasarkan cerita rekan sejawat korban yang ingin namanya dirahasiakan, kejadian pemukulan itu bermula ketika korban Lf, membuat jadwal jaga. Setelah jadwal jaga itu selesai, rekan sesama koas berinisial LA, tidak setuju dengan jadwal yang dibuat korban Lf. Kemudian, korban merevisi jadwal tersebut, namun LA masih juga tidak setuju.

Buntut dari sikap LA yang tetap tidak setuju itu, menjadikan korban Lf menyampaikan pada LA untuk membuat sendiri jadwal tersebut, agar bisa mengatur jadwalnya sesuai kemauan sendiri.

Tak sampai disitu, selanjutnya LA diduga malah melapor ke orang tuanya, dan berlanjut orang tua atau mama LA mengajak bertemu korban Lf di salah satu cafe di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.

Terkait pertemuan ini, korban Lf awalnya sama sekali tidak menaruh rasa curiga, dan korban pun mendatangi undangan untuk bertemu itu dengan ditemani rekan dekat perempuannya, berinisial A.

Nah dalam perbincangan dipertemuan itu, ada perkataan yang disampaikan orang tua LA agak tinggi. Korban Lf disebut jangan sombong, karena hanya anak kosan, anak dari rantau.

Tak lama berselang, tiba-tiba seorang pria yang memakai baju kaos merah yang diduga sopir dari orang tua LA emosi, lalu langsung memukul korban L berulang kali.

"Makonyo dek kalo ngomong baik-baik," cetus ibu-ibu setelah pria berkaos merah memukul korban Lf, seperti dalam video tersebut.

"Kami sudah ngomong baik-baik," jawab korban Lf, dan kembali pria berbaju merah itu memukul korban Lf lagi.

Saat pemukulan itu, rekan korban Lf menghubungi orang tuanya yang petugas kepolisian untuk datang ke cafe tersebut. Lalu, orang tua LA justru menyatakan mereka dijebak korban Lf yang datang membawa polisi. Padahal polisi yang tak lain orang tua dari rekan korban Lf tiba di cafe itu setelah kejadian.

Setelah peristiwa pemukulan itu, menurut rekan korban Lf, orang tua LA tidak mau datang ke rumah sakit.Ketika keluarga korban Lf akhirnya ingin melaporkan kejadian pemukulan itu ke polisi, barulah orang tua LA datang dan mau bicara dengan keluarga korban Lf. Namun keluarga korban tetap akan melanjutkan perkara ini ke kepolisian.

Mengetahui peristiwa itu, Dekan FK Unsri, Dr Syarif Husin MS menegaskan, pihak fakultas dan rektorat Unsri sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengidentifikasi kasus ini. Pihak dekanat juga menyesalkan terjadinya kasus ini dan tetap menghormati proses hukum yang lagi berjalan.

"Sebagai bentuk komitmen kami dalam memastikan keamanan bagi seluruh warga kampus (FK Unsri), kami telah membentuk tim investigasi internal yang saat ini sedang bekerja," ujar dia, dikutip dari wawancara dengan TVRI Sumsel.

Syarif menjelaskan, untuk mengumpulkan data-data sesuai dengan kronologis yang semestinya dalam insiden ini, tim tersebut juga akan melakukan identifikasi permasalahan dalam fakta dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik.

Topik Menarik