Anak Usaha BREN, Star Energy Geothermal Tingkatkan Kapasitas PLTP Wayang Windu
IDXChannel - Star Energy Geothermal (SEG), anak perusahaan Barito Renewables Tbk (BREN), menggandeng ABB untuk meningkatkan fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi Wayang Windu, Jawa Barat.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi Wayang Windu telah memainkan peran penting dalam pasokan listrik Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Listrik yang dihasilkan dari Wayang Windu memasok jaringan Jamali, yang menyediakan energi untuk jutaan rumah tangga di Pulau Jawa, Madura, dan Bali.
Group CEO Star Energy Geothermal Hendra Soetjipto Tan mengatakan, pada 2025 pembangkit listrik panas bumi berkapasitas 230,5 MW ini akan memiliki tiga unit, dengan Unit 3 yang saat ini sedang dikembangkan.
"Kapasitas Wayang Windu ini turut berkontribusi pada total 910 MW energi panas bumi yang dihasilkan SEG di Jawa Barat," katanya dalam keterangan resmi Selasa (23/12/2025).
ABB telah memodernisasi sistem kontrol terdistribusi (Distributed Control System/DCS) pada Unit 1 dan 2 Wayang Windu dengan mengaplikasikan ABB Ability™ Symphony Plus DCS, yang memungkinkan SEG mengelola kebutuhan variabel dari pembangkit listrik panas bumi secara lebih efektif sambil menjaga pasokan listrik yang stabil dan andal.
Solusi modernisasi ABB tidak hanya meningkatkan skalabilitas, memungkinkan integrasi tanpa hambatan antara unit yang sudah ada dengan unit yang tengah dikembangkan tanpa memerlukan peningkatan (upgrade) infrastruktur yang signifikan, namun juga menghadirkan system kontrol yang lebih Tangguh pada Unit 1 dan Unit 2.
Hasilnya, SEG melihat adanya peningkatan stabilitas sistem, pengurangan waktu henti
atau downtime, serta peningkatan efisiensi operasional. Desain modular Symphony Plus
mendukung ekspansi kapasitas di masa mendatang dan mengoptimalkan arsitektur
kontrol, sehingga mendorong efisiensi biaya dan memperkuat keandalan jangka panjang
operasi pembangkit panas bumi SEG.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, ABB juga meningkatkan sistem Human Machine Interface (HMI) untuk Unit 1 dan 2 Wayang Windu, dengan melakukan transisi dari platform Power Generation Portal (HMIPGP) lama atau legacy ke platform Symphony Plus (S+) yang lebih canggih.
Untuk Unit 3, ABB telah mengimplementasikan Symphony Plus DCS sebagai bagian dari upaya ekspansi yang sedang berlangsung di pembangkit tersebut. "Peningkatan ini semakin memperkuat kemampuan SEG dalam mendukung pertumbuhan fasilitas di masa depan," tuturnya.
Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan paling menjanjikan di Indonesia. Menurut Asosiasi Panas Bumi Indonesia, negara ini memiliki sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, seiring dengan lokasinya di sepanjang Cincin Api Pasifik.
Namun, dari potensi total sekitar 24.000 MW, baru sekitar 10 persen yang telah dimanfaatkan hingga saat ini.SEG berencana memanfaatkan potensi besar ini dengan terus mengembangkan panas bumi di Wayang Windu. SEG juga mengoperasikan fasilitas panas bumi di Gunung Salak dan Darajat.
Star Energy Geothermal adalah yang terbaik di industri untuk mendukung perjalanan transisi energi. Didukung oleh pengalaman selama puluhan tahun, kami berkomitmen
untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi secara maksimal.
Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global yang terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia.
“Kami bangga dengan kolaborasi jangka panjang bersama Star Energy Geothermal. Di ABB, kami percaya bahwa teknologi adalah salah satu pengungkit utama untuk menjadikan energi terbarukan, seperti panas bumi, sebagai sumber listrik yang andal dan dapat terus dikembangkan di Indonesia. Melalui keahlian kami dalam otomasi, kami berkomitmen membantu industri mengoptimalkan operasi, meningkatkan keandalan, serta mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon,” ujar President, Energy Industries division Asia, ABB Anders Maltesen.
Melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN 2020–2024), pemerintah Indonesia telah menetapkan target pemanfaatan kapasitas panas bumi sekitar 7.200 MW pada tahun 2025.
Cetak Gol Penalti untuk Borussia Monchengladbach, Kevin Diks Banjir Pujian Netizen Indonesia
Wawasan industri terbaru dari Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang dilakukan oleh divisi Energy Industries ABB menunjukkan bahwa 87 persen perusahaan di Indonesia memperkirakan penggunaan energi terbarukan akan meningkat lebih dari 20 persen dalam lima tahun ke depan, dengan tiga sumber utama berasal dari tenaga surya, tenaga air, dan panas bumi.
Perluasan kapasitas energi panas bumi tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga membangun masa depan energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi Indonesia.
(kunthi fahmar sandy)










