Kisah Mualaf Bangun Rumah Penghafal Alquran, padahal Dulu Benci Ajaran Islam

Kisah Mualaf Bangun Rumah Penghafal Alquran, padahal Dulu Benci Ajaran Islam

Berita Utama | okezone | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 12:00
share

INILAH kisah mualaf bernama Yohanes atau akrab disapa Pak Yo membangun rumah penghafal Alquran . Padahal, dulu dia membenci ajaran agama Islam.

Sebelum mantap menjadi mualaf , Pak Yo merupakan pemuka agama yang kerap memurtadkan orang. Dia bercerita setelah 90 hari masuk Islam, dirinya belajar banyak tentang adab-adab dari segala aspek kehidupan. Salah satunya adab ketika makan dan minum menggunakan tangan kanan serta tidak boleh berdiri.

"Saya pernah beli minuman kesukaan saya, kemudian saya buka, saya minum pakai tangan kiri, terus ditepis sampai jatuh. Terus diperingatkan sama seseorang disuruh pakai tangan kanan. Saya bilang, 'Saya akan minum pakai tangan kanan tapi tolong belikan minuman saya yang tadi jatuh'," ujar Pak Yo seperti dilansir kanal YouTube Ngaji Cerdas.

Selain itu, dia juga belajar banyak tentang keteladan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, terutama mengenai kepemimpinan atau leadership. Menurut dia dari situ ada unsur akidah dan syariat yang membuatnya makin memahami.

"Saya juga belajar tentang sholat, karena saya sering gagal paham, apalagi saat keluar kota. Enggak tahu apa itu jamak atau apa itu qashar. Saya bersyukur punya banyak teman dan bisa memberikan saya ilmu tentang itu," tambahnya.

Pak Yo mengatakan ketika masuk Islam dirinya berkomitmen berdakwah meski dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. Bahkan saat ini dia mempunyai sebuah rumah bernama Griya Basyiran di Kadirejo, Semarang, Jawa Tengah.

Ia menceritakan saat resmi menjadi mualaf di hari ketujuh, dai mengajak komunitas pembina mualaf untuk berkeliling ke tempat di mana dulu saat menjadi pemuka agama dia memurtadkan orang dengan metode belajar. Kemudian setelah menjadi mualaf, ia ingin berdakwah dengan ilmu yang dimiliki.

"Ketika hari ini ada orang-orang yang memurtadkan orang, saya tidak akan tinggal diam. Untuk itulah saya bangun Griya Mubasyiran," tuturnya.

"(Selama) 90 hari ini saya buat griya ini ada Tahfidz Quran, bimbingan belajar gratis, Islamic Center, character building, dan pemberdayaan umat. Saya dedikasikan untuk umat agar umat tidak terjebak dari orang-orang yang ingin memurtadakan mereka," terangnya.

Topik Menarik