Laut Cirebon dan Jejak Sejarah Tenggelamnya RI Gadjah Mada

Laut Cirebon dan Jejak Sejarah Tenggelamnya RI Gadjah Mada

Terkini | cirebon.inews.id | Senin, 20 Januari 2025 - 14:40
share

KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Laut Cirebon menyimpan kisah bersejarah tentang tenggelamnya salah satu kapal legendaris milik Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), yakni RI Gadjah Mada. Kapal ini memainkan peranan penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.

RI Gadjah Mada dirancang sebagai kapal perang multifungsi yang mampu mengangkut pasukan, logistik, dan perlengkapan militer. Kapal ini sempat dilibatkan dalam berbagai operasi militer, khususnya di wilayah perairan Pulau Jawa, saat gejolak mempertahankan kedaulatan Indonesia masih berlangsung.

Namun, tragedi terjadi pada tahun 1962 di perairan Cirebon. Berdasarkan catatan sejarah, kapal ini tenggelam dalam peristiwa heroik Pertempuran Laut Cirebon, yang berlangsung pada 15 Januari 1962. Dalam pertempuran tersebut, RI Gadjah Mada, bersama kapal-kapal ALRI lainnya, menghadapi serangan musuh yang jauh lebih unggul dalam hal persenjataan. Letnan Satu Pelaut Samadikun, yang memimpin kapal, bersama seluruh awak kapal, menunjukkan keberanian luar biasa demi mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia.

Tragedi ini menjadi salah satu simbol pengorbanan para pahlawan laut dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa. Hingga kini, lokasi tenggelamnya kapal di Laut Cirebon menarik perhatian peneliti sejarah dan penyelam. Upaya eksplorasi terus dilakukan untuk mengungkap lebih dalam kisah di balik tenggelamnya kapal ini.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2025, TNI Angkatan Laut menggelar acara bertajuk "Joy Sailing dan Penyelaman RI Gadjah Mada" di Pelabuhan Muara Jati, Kota Cirebon, pada Senin (20/1/2025). Acara ini dimaksudkan untuk mengenang Pertempuran Laut Cirebon yang terjadi pada 15 Januari 1962.

P bersama-sama mengenang jasa para pahlawan laut yang telah gugur demi menjaga kedaulatan bangsa.

Sebagai bagian dari kegiatan, dua kapal perang TNI AL, yakni KRI Kapitan Pattimura dan KRI Barakuda, turut dipamerkan kepada masyarakat. Selain itu, digelar upacara penghormatan dan penyelaman simbolis untuk mengenang perjuangan para prajurit RI Gadjah Mada. Sebanyak 64 penyelam dikerahkan untuk melakukan prosesi penghormatan di lokasi simbolis pertempuran.

 

Dalam keterangannya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, melalui Wakasal Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma menegaskan, Cirebon memiliki peran penting dalam sejarah Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). 

"Sejak masa revolusi kemerdekaan, Cirebon menjadi pusat kekuatan ALRI yang membangun eskader kapal bertonase ringan dengan persenjataan senapan mesin," ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya menjadi momen refleksi sejarah, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kekuatan maritim dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Hari Dharma Samudera yang diperingati setiap tahun merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan laut yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi Indonesia. Pelabuhan Muara Jati di Cirebon menjadi lokasi strategis untuk memperingati momen bersejarah ini, sekaligus menegaskan peran vital wilayah maritim dalam perjalanan sejarah bangsa.

Kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga semangat perjuangan dan meningkatkan kemampuan maritim demi memastikan keutuhan dan kedaulatan Indonesia di masa depan.

Topik Menarik