IHSG Menguat di Awal Pekan, Kilau Emas Mulai Redup
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di awal pekan, atau Senin (28/4/2025), ditutup menguat 0,66 persen di level 6.722,966. Penguatan IHSG justru bertolak belakang dengan kinerja mata uang rupiah yang melemah ke level 16.850 per dolar AS.
Penguatan IHSG seirama dengan kebanyakan bursa di Asia yang bergerak mendatar dan ditutup dengan kecenderungan menguat.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan minimnya sentimen pada perdagangan hari ini membuat kinerja IHSG bergerak dalam rentang yang terbatas.
"Minimnya sentimen eksternal ditambah dengan ekspektasi pemulihan hubungan dagang antara AS dengan China membuat banyak pelaku pasar lebih memilih wait and see," kata Gunawan, Senin (28/4/2025).
Menurut Gunawan, pelaku pasar selanjutnya menanti pasar saham di AS merespons dinamika kebijakan yang akan dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump selanjutnya. Sejauh ini pasar keuangan di Asia relatif tidak banyak bergerak seiring dengan minimnya pernyataan atau respons dari kebijakan tarif.
Namun pelaku pasar selanjutnya akan menantikan bagaimana kelanjutan kebijakan pemerintah AS, khususnya di saat perdagangan saham di Wall Street mulai dibuka. Sikap Trump menjadi sangat penting di tengah minimnya sentimen pasar.
"Sejauh ini, pelaku pasar masih berharap ada langkah konkret yang bisa dilakukan oleh AS dan China untuk meredam ketegangan perang tarif," tuturnya.
Terpisah, harga emas dunia mengalami pelemahan di saat AS dan China berpeluang mencapai kata kesepakatan atau setidaknya melakukan perundingan perang dagang. Dengan sikap yang melunak dari kedua negara, maka sentimen positif emas berkurang.
"Ekspektasi inflasi tinggi sementara meredup yang membuat daya tarik emas untuk sementara waktu memudar," kata dia.
Harga emas hari ini ditransaksikan di level USD 3.280 per ons troy atau sekitar Rp 1,78 juta per gram.
(Febrina Ratna Iskana)









