Laba Bersih Unilever Indonesia Turun 28,1 Persen Jadi Rp3 Triliun hingga Kuartal III 2024
JAKARTA, iNews.id - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp3 triliun hingga kuartal III 2024. Raihan ini menurun 28,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,18 triliun.
Begitu juga penjualan bersih UNVR pada sembilan bulan tahun 2024 tercatat sebesar Rp27,41 triliun, turun 10,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp30,50 triliun.
Rinciannya, penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh tercatat sebesar Rp17,59 triliun, serta penjualan makanan dan minuman tercatat sebesar Rp9,82 triliun.
Pendapatan domestik menurun sebesar 9,9 persen secara year on year disebabkan Underlying Price Growth (UPG) negatif 4,1 persen dan Underlying Volume Growth (UVG) negatif 5,8 persen.
Adapun penurunan dalam UVG dikarenakan adanya ketidakstabilan harga dan adanya penurunan stok pelanggan di kuartal III 2024.
Direktur Utama UNVR, Benjie Yap menuturkan, dari hasil kinerja tahun berjalan ini terlihat bahwa perseroan sedang menavigasi situasi penuh tantangan. Dalam hal ini, perseroan memahami dengan jelas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.
“Sembari terus beradaptasi pada lanskap pasar yang terus berkembang pesat, kami tetap fokus menghasilkan inovasi yang berkualitas dan konsisten untuk konsumen kami,” ucap Benjie dalam keterangannya, Rabu (23/10/2024).
Benjie menambahkan, UNVR sedang dalam tahap melakukan penyesuaian yang diperlukan, mulai dari menyempurnakan ragam produk untuk konsumen, hingga memperkuat efisiensi operasional, dengan menggunakan perspektif jangka panjang sebagai panduan. Meskipun diperlukan waktu untuk melihat dampak dari penyesuaian ini.
“Saya yakin dengan kemampuan yang kami miliki untuk memulihkan dan menumbuhkan kinerja. Perseroan berkomitmen untuk bangkit lebih kuat, lebih tangguh, dan siap untuk meraih peluang masa depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, meski menghadapi tantangan, UNVR masih terus mempertahankan pangsa pasar yang cukup kuat dengan tetap menjadi market leader di 13 kategori. Hal itu menunjukan bahwa produk perseroan tetap menjadi pilihan konsumen.
