Kisah Luhut Kirim Prajurit Kopassus ke Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
JAKARTA, iNews.id - Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengirim dua prajurit Kopassus untuk mengawal Mahfud MD. Kisah itu terungkap dalam tayangan podcast Ruang Sahabat di kanal Mahfud MD Official di YouTube.
Cerita ini berawal saat Mahfud masih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Mahfud ketika itu menyatakan dua pimpinan KPK yakni Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto tidak bersalah dalam kasus perseteruan KPK vs Polri, atau yang dikenal dengan kasus Cicak vs Buaya.
Akibat keputusannya, Mahfud ditinggal oleh para pengawalnya dari unsur Polri. Total ada 12 orang yang meninggalkan Mahfud.
"Ketika saya Ketua MK, saya kan ribut dengan Polri. Ketika kasus Cicak Buaya, sampai pengawal-pengawal saya ditarik. Saya sendirian, pejabat tinggi negara sendirian, ke mana-mana nggak ada yang ngawal," kata Mahfud.
Mahfud lalu menghubungi sahabatnya yakni Luhut. Mahfud dan Luhut pernah sama-sama berada di kabinet Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mahfud menceritakan kondisi yang dialaminya itu kepada Luhut.
Mendengar itu, Luhut meminta Mahfud tak khawatir. Luhut mengatakan akan ada yang melindungi Mahfud.
Ternyata, Luhut mengirimkan dua pengawalnya dari Kopassus untuk mendampingi Mahfud. Mahfud menyadari itu saat dia disambut oleh orang yang tak dia kenal di Yogyakarta.
"Ketika saya keluar ada orang yang bilang 'Pak saya orangnya Pak Luhut, Bapak tenang saja, ini nomor telepon saya, Bapak aman di sini'," kata Mahfud menirukan suara orang tersebut.
Luhut membenarkan cerita yang disampaikan oleh Mahfud tersebut. Luhut juga menceritakan, dia menghubungi Kapolda Yogyakarta untuk menyampaikan protes soal perginya para pengawal Mahfud.
"Masak Pak Mahfud dibegitukan, Ketua MK lho. Nggak fair juga dong," kata Luhut.
Sekitar dua hari kemudian, para pengawal Mahfud dari Polri kembali dan meminta maaf kepada Mahfud.