Bawaslu Usul Pemilu dan Pilkada Tak Digelar Berdekatan, Petugas Kelelahan
JAKARTA, iNews.id - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyebut sudah mengusulkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka soal pemilu dan pilkada tidak digelar berdekatan dalam satu tahun yang sama. Menurutnya, banyak petugas di lapangan kelelahan.
"Tadi sudah kami sampaikan juga ke pemerintah bahwa teman-teman merasakan hal yang capek tidak ketika Pemilu dan Pilkada disatukan?” kata Bagja saat apel di Monas, Rabu (20/11/2024).
Bagja mengatakan petugas Pengawas Kecamatan (Panwascam) banyak yang mengalami kelelahan saat Pemilu dan Pilkada disatukan. Akibatnya, tidak semua tugas bisa diselesaikan.
“Kasihan Panwascam itu capek. Apalagi Panwascam juga harus berpindah dari Pemilu ke Pilkada banyak panwascam di Pemilu yang tidak hadir di Pilkada kan,” ujarnya.
Bagja menyebut sudah mendiskusikan permasalahan kepada Gibran. “Nah untuk memenuhi keinginan Panwascam lanjut terus sebagai Panwascam, maka seharusnya pemilu dan pilkada kita dipisah tidak dalam satu tahun,” ujarnya.
Gibran sebelumnya berpesan kepada Bawaslu untuk mengawal penuh jika ada sengketa di Pilkada serentak 2024. Dia berharap pilkada berjalan lancar.
"Jika ada sengketa pemilu, tolong dikawal penuh. Pastikan semua pihak mendapatkan haknya dan bisa mengajukan gugatan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Gibran dalam amanatnya.
Diketahui, empat hari lagi telah memasuki masa tenang selanjutnya pada tanggal 27 November akan dilaksanakan Pilkada secara serentak di 508 Kabupaten/Kota dan 37 Provinsi.
"Ini adalah Pilkada terbesar yang pernah kita selenggarakan. Oleh sebab itu, kita harus mendukung penuh pelaksanaan Pilkada serentak ini agar prosesnya berjalan baik dan lancar sehingga masyarakat dapat memberikan hak suarannya dengan aman, nyaman, luber, dan jurdil," kata Wapres Gibran.