Kementerian PU Targetkan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Rampung Bertahap di 2026
SEMARANG, iNews.id - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menyampaikan, progres pembangunan jembatan Kaligawe, yang merupakan bagian dari pekerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1A rampung pada 2026 mendatang. Progres pembangunan jembatan tersebut per 21 November 2024 sudah mencapai 42,4 persen.
Nantinya, jembatan Kaligawe juga menjadi akses menuju Tol Semarang-Demak sekaligus jalan nasional.
"Progres pengerjaan jembatan Kaligawe sampai tanggal 21 November 2024 sebesar 42,4 persen, selesai masa pelaksanaannya bulan Juli 2026," ujar Diana di Semarang dikutip, Kamis (21/11/2024).
Jalan Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun. Sementara, Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Pembangunan seksi 1 Semarang-Sayung sendiri terbagi menjadi 3 paket. Terdiri dari peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk paket 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.
"Peninggian jembatan Kaligawe merupakan bagian dari Paket Tol Semarang-Demak (Semarak) segmen 1A," tuturnya.
Untuk porsi Pemerintah, kontraktor pelaksana Paket 1A adalah Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro. Per November 2024 progres fisik pembangunan seksi 1 Semarang-Demak secara keseluruhan mencapai 24,66 persen.
Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.
Di samping itu, dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi pada akhir tahun 2024. Terlebih dengan terbangunnya tanggul hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.