Doa dan Isak Tangis Iringi Pemakaman Bocah SD Korban Perundungan Kakak Kelas di Subang
SUBANG, iNews.id - Bocah SD yang meninggal dunia akibat menjadi korban perundungan kakak kelas dimakamkan di Permakaman Ki Buyut Lawi, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (26/11/2024). Doa dan tangis mengiringi prosesi pemakaman yang dihadiri keluarga, guru, orang tua murid, kepala sekolah dan Penjabat Bupati Subang hingga anggota Polres Subang.
Sebelum dibawa ke lokasi permakaman, jenazah lebih dahulu disalatkan di rumah duka. Ratusan warga berdatangan ke rumah duka untuk mengantarkan kepergian jenazah bocah SD berinisial ARO (19).
Setelah itu jenazah dibawa ke sekolah almarhum di SD Negeri Jayamukri, Kecamatan Blanakan, Subang untuk dilakukan doa bersama.
Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, dalam penanganan kasus ini berbeda dengan pidana umumnya. Sebab terduga pelaku masih di bawah 12 tahun.
"Proses penanganan anak di bawah umur sesuai dengan sistem peradilan anak tidak sama dengan dewasa. Penegakan hukum kami memandang kaidah yang berlaku karena terduga pelaku berusia di bawah 12 tahun. Namun kami tegaskan kami tidak tinggal diam dan mengecam keras kejadian perundungan anak," ujar Kapolresm Selasa (26/11/2024).
Menurutnya, Polres Subang dan jajaran mengucapkan duka mendalam kepala keluarga akibat perundungan ini. Polisi sudah memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti serta autopsi untuk mencari titik terang kasusnya.
"Sudah ada tiga saksi kami periksa dan terus kami dalami kasusnya. Hasil autopsi juga sudah keluar yang menyimpulkan penyebab korban meninggal karena pendarahan di kepala," kata Kapolres.
Sebelumnya, bocah ARO menjadi korban perundungan tiga kakak kelas. Korban dianiaya lantaran tidak memberikan uang saat dipalak. Akibat penganiayaan tersebut, korban tidak sadarkan diri dan dirawat di RSUD Subang dalam kondisi koma selama 5 hari hingga akhirnya meninggal dunia.